REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia Joseph R Donovan Jr melepas keberangkatan 80 peserta pertukaran pelajar dari Indonesia untuk mengenyam pendidikan di Amerika Serikat (AS). Pertukaran pelajar ini diharapkan dapat semakin mempererat hubungan antara Indonesia dan AS.
"Yang akan mereka pelajari di AS dan pengalaman mereka di AS akan menjadikan hubungan Indonesia dan AS menjadi lebih erat," ungkap Donovan saat akan melepas keberangkatan para peserta pertukaran pelajar di kediamannya, beberapa waktu lalu.
Kedelapan puluh pelajar ini terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar Kennedy Lugar Youth Exchange and Study (YES). YES merupakan program beasiswa penuh yang didanai oleh Pemerintah AS. Program ini bertujuan untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik antara AS dan negara-negara dengan populasi Muslim yang signifikan.
Program YES memberikan kesempatan bagi para peserta pertukaran pelajar untuk mengembangkan kemampuan pribadi hingga kemampuan kepemimpinan. Oleh karena itu, seleksi yang dilakukan pun cukup panjang dan sangat kompetitif. Kedelapan puluh pelajar yang akan berangkat ke AS untuk bersekolah ini merupakan pelajar terbaik yang sudah disaring melalui beberapa tahap seleksi dari total sekitar 7.200 pendaftar.
Selama menjalani program, para pelajar peserta program YES akan bersekolah di SMA yang ada di berbagai negara bagian AS. Mereka juga akan tinggal bersama dengan host family atau keluarga angkat sejak Agustus 2019 hingga Juni 2020.
Melalui program YES, Donovan mengatakan para pelajar akan mendapatkan banyak kesempatan untuk belajar dari AS. Namun yang tak boleh dilupakan adalah para pelajar peserta program YES juga harus memastikan bahwa orang-orang AS ikut belajar mengenai Indonesia.
"Ada banyak hal yang bisa kalian banggakan dari Indonesia. Bantu mereka (orang-orang AS) untuk mengerti Indonesia," ujar Donovan kepada para pelajar peserta program YES.
Hal lain yang tak kalah penting, lanjut Donovan, program YES juga memberi kesempatan bagi para pelajar untuk belajar mengenai diri mereka sendiri. Karena itu, Donovan berpesan agar para pelajar tetap jujur pada diri sendiri dan tidak lupa untuk bersenang-senang selama mengemban ilmu di Negeri Paman Sam.
"Meski baru bicara sebentar dengan mereka, saya memiliki keyakinan yang kuat bahwa mereka bisa menjadi perwakilan yang baik sekali, perwakilan Indonesia ke AS," ungkap Donovan.
Salah satu peserta program YES dari Manado Allan Porajow berharap pengalaman yang akan ia dapatkan nanti selama bersekolah di AS dapat berguna bagi dirinya sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. Tak hanya itu, Allan juga berkomitmen untuk menjadi perwakilan yang baik dan membawa nama baik Indonesia di mata orang-orang Amerika Serikat.
"Saya akan coba menjadi representasi Indonesia yang baik di AS, sebagia duta muda Indonesia untuk orang orang AS," ujar Allan.
Selain bersemangat untuk belajar di lingkungan yang baru, Allan juga bersemangat untuk memperkenalkan Indonesia kepada orang-orang yang ia temui nantinya di AS. Allan ingin memperkenalkan berbagai hal mengenai budaya Indonesia dan budaya daerahnya yaitu Manado, sekaligus memperkenalkan nilai-nilai penting yang ada Indonesia.
"Memperkenalkan Bhinneka Tunggal Ika dan juga Pancasila ke orang orang Amerika," ujar Allan.
Sejak 2003, program YES secara konsisten mengirim pelajar-pelajar Indonesia untuk menuntut ilmu di sekolah-sekolah AS. Proses seleksi para pelajar peserta program YES dilakukan bersama Yayasan Bina Antarbudaya melalui 20 chapter Bina Antarbudaya yang tersebar di Indonesia.
Program YES terbuka bagi seluruh pelajar kelas 1 SMA/SMK/MA di Indonesia yang memenuhi perayaratan. Beberapa di antaranya adalah memiliki nilai rata-rata minimal 80 untuk semua mata pelajaran, aktif dan memiliki pencapaian di bidang akademik maupun non akademik dalam lima tahun terakhir.
Program YES juga mendorong agar pelajar penyandang disabilitas untuk ikut berpartisipasi. Program YES akan membantu pelajar penyandang disabilitas untuk lebih mandiri dan percaya diri dengan kemampuannya sendiri di masa mendatang.
"Program ini memang memberi kesempatan buat siswa siswa penyandang disabilitas," tukas Sending Coordinator Bina Antarbudaya Sari Tjakrawiralaksana.