REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan, para peserta Pramuka di negara ini harus selalu menghayati lagu kebangsaan Indonesia Raya yang asli yakni yang baitnya tiga (tiga stanza) itu. "Lagu 'Indonesia Raya' tiga stanza adalah lagu kebangsaan yang asli. Marilah kita budayakan, kita biasakan kembali untuk menyanyikan lagu 'Indonesia Raya' tiga stanza itu," ujar Muhadjir di Jakarta, Selasa (13/8).
Menurut Muhadjir, lagu "Indonesia Raya" tiga stanza adalah lagu Pramuka yang sebenarnya. Karena kata-kata pandu disebut dua kali dalam lagu ciptaan Wage Rudolf Supratman itu.
"Pertama jadi pandu ibuku, kedua majulah pandunya. Dan tidak ada satu organisasi pun yang disebut dalam Indonesia Raya kecuali Organisasi Kepanduan yang di Indonesia adalah Pramuka," ujar Muhadjir.
Sebab itu ia meminta para tunas muda Pramuka menghayati lagu tersebut agar jika Pramuka Indonesia maju, maka insya Allah, Indonesia juga akan maju. Pramuka menurutnya adalah pasukan yang berada di depan, pasukan pelopor dan perintis jalan. Kata Pramuka berasal dari bahasa Jawa, yang berasal dari kata para muko, artinya pasukan yang berada di depan. Karena itu juga disebut Pandu.
"Itu istilah yang diberikan pendiri Pramuka, yaitu Sultan Hamengku Buwono IX, kemudian oleh Presiden Soekarno para muko itu dialih bahasakan menjadi Pramuka dan diberi perpanjangan yaitu Praja Muda Karana," ujar Muhadjir.