Rabu 28 Aug 2019 21:03 WIB

Aplikasi Pendidikan GreatEdu Targetkan 1 Juta Pengguna Aktif

GreatEdu tumbuh menjadi market place yang mempertemukan pengajar dan murid.

CEO GreatEdu Robert Edy Sudarwan.
Foto: Teguh
CEO GreatEdu Robert Edy Sudarwan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usaha rintisan (start up) di Tanah Air terus tumbuh. Tidak hanya di sektor ekonomi, tapi juga di bidang pendidikan.

Salah satu pemain start up yang masuk dalam bidang ini adalah GreatEdu. CEO GreatEdu Robert Edy Sudarwan mengungkapkan, prospek pasar usaha rintisan di pendidikan cukup besar.

Baca Juga

Pria yang sedang menempuh S3 di UNJ ini mengungkapkan, pengguna internet di Indonesia dari sisi captive market mencapai 150 juta orang. Mereka tersebar di usia-usia yang membutuhkan support pendidikan.

"Nah banyak usia-usia produktif yang butuh dukungan pendidikan," ujarnya ketika berbincang dengan Republika.co.id, Rabu (28/8).

Mereka membutuhkan, banyak informasi untuk meningkatkan keahlian di era Industri 4.0. GreatEdu sebagai market place pendidikan dan skill, kata Robert, mempunyai visi untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

"Kami mempertemukan pengajar dan murid, kami mendorong mereka untuk aktif bersama dalam pendidikan," ujarnya.  

Saat ini aplikasi GreatEdu, jelas Robert, sudah diunduh oleh 600 ribu pengguna. Adapun user aktif yang terlibat dalam aplikasi sebagai 35 ribu pengguna.  Jumlah pertumbuhan ini terbilang cepat sejak aplikasi ini dirilis pada Februari 2019. "Kita pertumbuhannya masih secara organik," jelasnya.

Robert menargetkan pada satu periode ke depan akan ada satu juta user aktif. Salah satu cara yang akan dilakukan yakni dengan strategic partnership dan digital marketing.

Saling bertemu

Dalam aplikasi ini ada dua pihak yang terlibat, yakni customer (murid) dan tutor atau pengajar. Mereka yang aktif sudah bertemu satu sama lain. "Mereka ketemuan di tempat yang disepakati sesuai di aplikasi," jelasnya.

Selain itu ada juga fitur-fitur lain yang mendukung proses pengajaran di aplikasi ini. Di antaranya, forum tanya jawab (QNA), latihan soal, even, bahan ajar hingga buku digital. 

"Guru bisa terlibat dalam mengunggah bahan ajar maupun latihan soal, mereka juga bisa menjawab pertanyaan murid," ujar pria jebolan S2 Universitas Negeri Yogyakarta.

Robert berharap dengan pembangunan aplikasi ini, dari sisi murid maupun orang tua mempunyai banyak pilihan dalam penggunaan digital. Digitalisasi, kata ia, bisa dimanfaatkan untuk hal-hal positif, termasuk dalam sharing informasi atau pengetahuan.

Menurut Robert, saat ini sudah ada beberapa investor yang melirik GreatEdu. Tidak hanya di dalam tetapi juga di luar negeri.  "Saya belum bisa sebutkan karena masih nego," jelasnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement