Kamis 12 Sep 2019 14:52 WIB

Habibie Ingin ICMI Berperan Membenahi Pendidikan Islam

Habibie ingin pendidikan Islam yang kompetitif dan maju

BJ Habibie
Foto: Ilham Bintang
BJ Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wafatnya Presiden ke-3 RI BJ Habibie menyisakan kenangan bagi para sahabat dan orang-orang yang pernah berinteraksi dengannya. Salah satunya Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Tamsil Linrung, yang terkesan dengan kiprah Habibie dalam bidang pendidikan.

Di awal dibentuknya Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Tamsil banyak berinteraksi dengan almarhum. Saat itu Tamsil adalah sebagai sekretaris ICMI Orwil Jakarta. Menurut Tamsil saat itu Habibie punya gagasan, bagaimana ICMI berperan membenahi pendidikan Islam agar kompetitif dan maju. Sekolah yang dikelola secara modern. Namun Pak Habibie ingin sekolah itu gratis.

"Kami di ICMI lantas menggagas sekolah Insan Cendekia di Serpong,” kata Tamsil dalam pernyataan tertulis kepada Republika.co.id.

Dalam perjalanannya, sekolah tersebut tumbuh seperti yang diharapkan. Secara struktural, Insan Cendekia diperiode awal berada langsung di bawah pembinaan BPPT yang dipimpin Habibie. Ini karena Habibie ingin memastikan anggaran untuk sekolah itu tetap diprioritaskan. Sedangkan kurikulum keagamaan yang diusung lahir dari rahim ICMI.

Karena perkembangannya sangat membanggakan, pemerintah pun kepincut. Atas izin Habibie, Insan Cendekia berstatus menjadi sekolah negeri (Madrasah Aliyah) di bawah Kementrian Agama. Agar perkembangannya lebih optimal. Harapan itu terwujud. Insan Cendekia terus berkembang sampai saat ini.

Padahal waktu itu, sambung Tamsil, Habibie tengah sibuk-sibuknya menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi serta baru saja mendirikan sekaligus menjabat sebagai Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Namun di sela kesibukannya yang padat, Habibie masih meluangkan waktu dan mencurahkan perhatian untuk kemajuan pendidikan.

Tamsil menilai sosok Habibie sangat pro aktif mendorong cendekiawan-cendekiawan muda untuk tampil berkiprah dan berkontribusi bagi umat dan bangsa. Hal itu juga ia rasakan. Beberapa kali Tamsil ditunjuk untuk mewakili ICMI di berbagai forum hingga ke kancah internasional.

Bagi Tamsil, intensitas interaksi bersama Habibie sarat dengan nilai-nilai. Warisan itu pula yang jadi prinsip Ketua Badan Wakaf ICMI Pusat ini dalam menjalankan berbagai aktivitas di bidang keumatan dan kebangsaan.

“Pak Habibie adalah mentor, guru kita semua. Raganya memang telah kembali kepada Sang Pencipta, tapi jiwa, pikiran, ide, kiprah dan karya Pak Habibie akan tetap hidup. Melekat kuat dan mewarnai perjalanan bangsa ini,” ungkap Tamsil.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement