REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Udara dingin masih menyelimuti pagi pada Sabtu, (14/9), saat jarum jam menunjukkan pukul 06.30 WIB. Tak seperti biasanya, halaman Perguruan Bina Ilmu yang beralamat di Jalan Haji Mawi Nomor 03 Parung, Bogor, Jawa Barat, penuh sesak oleh pelajar kelas V dan VI SD Terpadu (SDT) Bina Ilmu yang mengenakan kaos outing class biru dongker, celana panjang pramuka lengkap dengan setangan leher, baret (pria) dan bonni (wanita) serta membawa tas ransel yang penuh sesak.
Hari itu, sebanyak 93 orang calon anggota Penggalang Ramu hendak mengikuti kegiatan Jelajah Alam Gerakan Pramuka SDT Bina Ilmu, ke situs Gunung Munara, Rumpin, Bogor, Jawa Barat. Raut wajah bahagia terpancar saat satu per satu peserta disematkan pita beraneka warna sesuai regu oleh para pembantu pembina.
Kegiatan diawali Shalat Sunat Dhuha empat rakaat yang dipandu Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan (Mabigus), Suprianto, SPd. Ketua Yayasan Pembinaan Umat (YPU) Bina Ilmu, Nurcholis, SHI, yang turut serta dalam kegiatan tersebut didaulat untuk memimpin doa sekaligus melepas keberangkatan rombongan.
Peserta dibagi menjadi 12 regu yang terdiri, tujuh regu putra dan lima regu putri. Regu putra diambil dari nama-nama binatang, seperti Harimau, Cheetah, Komodo, Jaguar, Kancil, Kalajengking, dan Macan. Sementara, regu putri mengambil nama bunga seperti: Mawar, Tulip, Raflesia, Sakura, dan Edelweis.
Koordinator Pembantu Pembina Pramuka SDT Bina Ilmu, Abdul Malik Al Hasan, mengatakan kegiatan jelajah alam sudah menjadi agenda rutin setiap tahun. ''Jelajah alam kami agendakan setiap tahun,'' kata Malik begitu ia akrab disapa seperti dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu, (14/9) petang.
Tahun ini, sambung pria kelahiran Bogor, 21 Mei 1995, sangat menantang karena lokasi yang dipilih ke situs Gunung Munara, Rumpin yang memiliki ketinggian 1119 mdpl. ''Tempat ini, (Gunung Munara, red) kami pilih karena cukup menantang untuk peserta pramuka tingkat penggalang ramu,'' terang Malik.
Untuk mencapai puncak, kata guru kelas I ini, pemberangkatan peserta dibagi ke dalam lima gelombang dan harus melalui lima pos. ''Pos pertama, materi ketajaman indera manusia (KIM) yang dipandu Insan Kamil Maulana. Sedangkan pos dua tebak gambar dan menyusun puzzle yang dibimbing Imron Rosyadi. Sementara di pos tiga, tebak gerak, dan yelling regu dipandu Soleh. Pos empat transfer karet didampingi Muhammad Farhan Aziz dan pos lima pelantikan 'Laskar Pelangi','' rinci Malik.
Sementara itu, Mabigus, Suprianto, mengatakan, kegiatan jelajah alam tahun ini terasa istimewa karena sekaligus pelantikan 'Laskar Pelangi' dengan tujuan ingin mensyukuri nikmat Allah SWT atas anugerah alam yang sangat indah. ''Kami ingin mendidik generasi dini Muslim mentadabburi alam ciptaan Allah sehingga mereka lebih dekat dan mengenal alam dengan berinteraksi langsung,'' kata pria kelahiran Bogor, 7 Juli 1979.
Lebih lanjut, Pri, begitu dia akrab disapa, kegiatan ini untuk memotivasi peserta didik dalam meraih cita-cita yang tinggi dibutuhkan perjuangan yang gigih. ''Pendakian ke puncak Gunung Munara sekaligus pembelajaran tentang meraih mimpi dan cita-cita itu penuh dengan perjuangan dan banyak tantangan serta rintangan di depan.''
Apalagi, sambung kepala sekolah yang baru satu tahun memimpin, semua peserta didik diberikan peran untuk aktif terlibat dalam kegiatan di kelas maupun di luar kelas dengan dibentuknya 'Laskar Pelangi'. ''Jelajah alam ini kami rangkaikan dengan pelantikan satuan tugas atau kami sebut Laskar Pelangi,'' jelasnya.
Nantinya, lanjut Pri, 'Laskar Pelangi' ini bertugas menjaga kebersihan dengan mengenakan rompi merah atau Laskar Kebersihan Sampah. Sedangkan Laskar Kebersihan Toilet memakai rompi kuning. Rompi hijau untuk kerapian alas kaki dan rompi biru bertugas sebagai Laskar Keamanan. Sedangkan untuk dokter cilik atau Laskar Kesehatan mengenakan rompi putih.
''Mereka diberi jadwal piket sebanyak dua kali dalam satu minggu dengan ketua laskar satu orang dan anggota tujuh orang setiap hari pada saat bertugas,'' jelasnya.
Pri berharap dengan dibentuknya Laskar Pelangi ini seluruh warga sekolah terlibat langsung menjaga lingkungan sekolah yang aman, nyaman, bersih, tertib, dan sehat serta berprestasi. ''Semoga ikhtiar kami menghadirkan pendidikan bermutu dari penanaman nilai-nilai karakter ini mampu menginspirasi peserta didik menjadi generasi unggul,'' tandasnya.
Ketua YPU Bina Ilmu, Nurcholis, SHI, yang turut serta dalam jelajah alam tak henti-hentinya mengucapkan syukur atas dilaksanakan kegiatan ini. ''Alhamdulillah saya barsyukur hari ini, SDT Bina Ilmu mengadakan jelajah alam ke Gunung Munara,'' katanya.
Dia menyaksikan langsung seluruh peserta kelas V dan VI manaiki puncak gunung dengan penuh semangat dan sambil mentadabburi alam atas kekuasaan Allah SWT. ''Akhirnya anak-anak sampai ke puncak Gunung Munara dengan penuh pengorbanan mereka memiliki semangat yang tinggi agar mecapai puncak,''jelasnya.
Lebih lanjut, ayah dua anak ini mengatakan, setelah sampai di puncak, mereka dilantik sebagai 'Laskar Pelangi'. ''Mudah-mudahan setelah mereka diresmikan oleh Kepala SDT Bina Ilmu, bisa istiqomah menjalani apa yang dia emban dan menjadi nilai ibadah buat semua.
Jebolan UIN Syarif Hidayatullah ini berharap kegiatan ini menyebar virus-virus positif untuk adik kelas mereka. ''Mudah-mudahan Bina Ilmu ke depan lebih maju lagi sesuai moto 'Maju Bersama Bina Ilmu', ''tandasnya.
Salah seorang peserta jelajah alam, Rizal Nala Syarof (11 th), mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan dengan baik dan bisa sampai di puncak dengan lancar dan selamat. ''Senang pake banget pokoknya,'' ujar siswa Kelas V-A ini polos.