REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pengungsi yang terkena dampak kerusuhan sosial di Papua dan Papua Barat, khususnya para siswa sudah kembali ke rumah masing-masing. Sebagian besar dari mereka kini kembali melakukan aktivitas belajar di sekolah asal.
"Hasil evaluasi yang diperoleh dari rapat yang membahas mengenai pasca kerusuhan sosial di Papua dan Papua Barat yang mengakibatkan beberapa siswa mengungsi, sekarang sudah tertangani, dengan dikembalikannya siswa-siswa tersebut ke sekolah asalnya," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Sabtu (14/9).
Usai kembali ke sekolah masing-masing, ia mengatakan, pentingnya lebih memperkuat pendidikan karakter di sekolah. Penguatan karakter tersebut untuk meningkatkan tumbuhnya rasa nasionalisme dan semangat bela negara siswa.
Muhadjir mengemukakan terdapat lima karakter utama dalam penanaman dan penguatan karakter, yakni religiusitas, nasionalisme, integritas, kemandirian dan gotong-royong. "Penanaman semangat nasionalisme merupakan yang utama untuk permasalahan konflik yang sekarang sedang dihadapi," jelas dia.
Masing masing daerah, kata Mendikbud, memiliki titik tekan sendiri dari lima karakter tersebut. "Seperti religiusitas itu bukan hanya pelaksanaan beragamanya yang baik, tetapi juga toleransi seperti siap menerima perbedaan, keyakinan, dan lainnya," kata Muhadjir.