Selasa 01 Oct 2019 11:31 WIB

Mendikbud: Ada Pendemo Bukan Siswa Kenakan Pakaian Sekolah

Kemendikbud mendapat laporan dari polisi ada 50 pendemo bukan siswa kenakan seragam.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy usai upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kompleks Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (1/10).
Foto: Republika/Inas Widyanuratikah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy usai upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kompleks Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan ada peserta unjuk rasa atau pendemo yang bukan siswa, tapi mengenakan pakaian sekolah. Muhadjir memperoleh informasi tersebut dari kepolisian.

"Kami dapat laporan dari pihak kepolisian. Ada sekitar 50 pendemo mengenakan celana sekolah, padahal mereka bukan siswa," ujar Mendikbud usai peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Jakarta, Selasa (1/10).

Baca Juga

Mendikbud menyinyalir akan ada lebih banyak lagi pendemo yang berpakaian sekolah, padahal bukan siswa. Kendati demikian, dia mengaku belum mendapatkan laporan lebih lanjut.

Muhadjir juga menegaskan Kemendikbud melarang siswa untuk ikut aksi unjuk rasa. Imbauan tersebut disampaikan melalui video dan juga Surat Edaran No 9/2019 tentang pencegahan siswa ikut dalam aksi unjuk rasa.

"Anak-anak ini statusnya berdasarkan Undang-undang masih dilindungi dan mereka bukan subjek yang diperbolehkan melakukan unjuk rasa yang sebagaimana mereka yang sudah memasuki usia dewasa," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Mendikbud juga mengimbau pemerintah daerah, sekolah dan orang tua bahu-membahu dalam melindungi anaknya. "Kalau anaknya tidak masuk sekolah, sekolah wajib klarifikasi ke orang tua, dimana posisi anaknya. Kemudian di luar sekolah, guru masih tetap tanggung jawab sampai memastikan anaknya kembali ke orang tuanya dengan selamat. Ini seluruh pejabat saya imbau untuk betul-betul kerja samanya untuk memastikan anak-anak tidak berada di lingkungan yang membahayakan," kata Muhadjir.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement