REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegiatan belajar mengajar sekolah di Wamena, Jayawijaya setelah kerusuhan lalu yang mulai aktif kembali sejak Senin (7/10). Aktivitas tersebut lebih banyak difokuskan pada pemulihan trauma.
"Kegiatan utamanya masih bersifat rekreatif dan pendataan mengenai jumlah siswa dan guru yang datang. Pemulihan trauma siswa jadi fokus utama sekolah," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya Bambang Budiandoyo dalam keterangan tertulis, Rabu (9/10).
Dalam proses pemulihan trauma siswa, Dinas Pendidikan Jayawijaya mendapat bantuan dari Kementerian Sosial yang memulai program penanganan trauma di SMP Negeri 1 Wamena. Selain itu, ada juga bantuan dari Wahana Visi Indonesia (WVI) yang menurunkan tujuh orang untuk membantu menghilangkan rasa trauma peserta didik baik dari tingkat SD hingga SMA.
Beberapa lembaga keagamaan yang ada di Wamena dan Jayapura juga terlibat dalam kegiatan tersebut. "Langkah antisipasi juga sudah kami siapkan untuk kegiatan belajar mengajar. Kami memiliki teman-teman guru dari Indonesia Cerdas berjumlah 30 orang yang siap didistribusikan ke sekolah-sekolah yang kekurangan guru agar mendorong proses belajar-mengajar," kata Bambang.
Ia mengatakan kebijakan untuk memulai sekolah di Wamena sejak Senin lalu merupakan hasil kesepakatan pemerintah daerah dengan seluruh kepala sekolah, komite sekolah, dan juga seluruh kepala distrik. "Bagaimana pun sekolah harus segera dibuka, meskipun belum langsung belajar," kata dia.
Ia juga menyatakan, belum semua siswa kembali hadir, terutama yang berasal dari distrik-distrik sekitar Wamena kembali. Sejumlah guru yang mayoritas berasal dari luar Papua juga masih berada di daerahnya.
Menurut data dinas pendidikan Kabupaten Jayawijaya di Wamena, dari 61 sekolah yang ada di kota itu sebanyak 25 sekolah dari berbagai jenjang PAUD, SD, SMP dan SMA/SMK yang terkena dampak atau mengalami kerusakan. Berdasarkan pantauan di 10 sekolah yang dikunjungi, tingkat kehadiran siswa dan guru mencapai 20 persen dari jumlah yang terdaftar di sekolah-sekolah tersebut.
"Kami harapkan minggu depan, kegiatan belajar mengajar sudah pulih sepenuhnya," ujar Bambang.
Sejumlah kepala sekolah, seperti Kepala SMA Negeri 1 Wamena Yosep Wibisono dan Kepala SMP Negeri 1 Wamena Yemima Kopeuw juga telah meminta siswa untuk kembali belajar. “Kami meminta seluruh siswa dan guru untuk hadir sejak Senin lalu untuk merapikan kelas dan halaman sekolah, sambil mendata siswa yang belum hadir. Fokus kami trauma healing,” ujar Yosep dalam keterangan dinas pendidikan tersebut.