Jumat 18 Oct 2019 17:41 WIB

Istigatsah, Siswa SMKN 1 Sayung Doakan Pelantikan Presiden

Pelantikan presiden akan digelar Ahad (20/10).

Rep: Bowo Pribadi / Red: Nashih Nashrullah
Siswa/ siswi SMKN 1 Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah menggelar istigotsah dan doa bersama bagi kelancaran acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden trrpilih periode 2019- 2024, yang akan dilaksanakan 20 Oktober 2019 lusa.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Siswa/ siswi SMKN 1 Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah menggelar istigotsah dan doa bersama bagi kelancaran acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden trrpilih periode 2019- 2024, yang akan dilaksanakan 20 Oktober 2019 lusa.

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK—Ratusan siswa SMKN 11 Sayung, Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, Jawa Tengah melaksanakan istigatsah doa bersama untuk pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Istigatsah dan doa bersama, yang juga diikuti para guru maupun segenap karyawan di SMKN 1 Sayung, ini dilaksanakan dengan khusyuk, di halaman sekolah setempat, Jumat (18/10),

Baca Juga

Kepala SMKN 1 Sayung, Santoso, mengatakan istigatsah dan doa bersama ini dilaksanakan dalam rangka kelancaran pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI serta mendoakan kelancaran kepemimpinan nasional, periode 2019–2024.

Sehingga bisa mewujudkan Indonesia maju dan sejahtera dalam kepemimpinan lima tahun mendatang. “Kami semua ingin agar pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober 2019, lusa bisa berjalan lancar. Indonesia tetap aman dan damai,” katanya.

Menurutnya, ini menjadi ihtiar seluruh warga sekolah ini agar agenda bangsa yang bakal digelar dalam beberapa hari lagi tersebut, juga bisa berlangsung dengan aman tanpa ada gangguan apapun.

Sehingga walaupun hanya dengan duduk lesehan serta menggunakan alas seadanya, semuanya tetap melantunkan shalawat dan ayat-ayat Alquran dengan khusyuk.

Cara ini dipilih pihak sekolah dari pada harus ikut turun ke jalan untuk berdemonstrasi. Sehingga ini sekaligus bentuk penolakan terhadap rencana aksi demo pada acara pelantikan pemimpin negara tersebut.

Maka seluruh guru, segenap karyawan dan siswa SMKN 1 Sayung, Demak menolak keras ajakan atau pengerahan siswa untuk turut unjuk rasa jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden nanti. Sebab sudah menjadi kewajiban bagi seluruh siswa untuk fokus belajar dan pengembangan kemampuan diri melalui pendidikan di sekolah.

Demonstrasi bukan ranahnya anak- anak atau siswa sekolah. “Ide, gagasan ataupun aspirasi dapat disalurkan melalui kegiatan yang lebih produktif dan kreatif di sekolah, sehingga lebih bermanfaat bagi kemajuan siswa dan sekolah,” tandasnya.// n bowo pribadi

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement