Sabtu 26 Oct 2019 06:22 WIB

Mendikbud Diminta Fokus ke Pendidikan Berbasis Kompetensi

Di pendidikan berbasis kompetensi, tiap kemampuan nantinya mengandung banyak dimensi.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim saat acara lepas jabatan Kemendikbud di Garaha Utama Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Foto: Thoudy Badai
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim saat acara lepas jabatan Kemendikbud di Garaha Utama Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi pendidikan Najelaa Shihab mengimbau Menteri Pendidikan Nadiem Makarim untuk mengembangkan pendidikan berbasis kompetensi dan karakter. Dia mengatakan, artinya pelajar bukan hanya menjawab soal ujian saja tapi dapat melakukan aksi.

"Murid dapat mendemonstrasikan apa yang sudah dipelajari dalam berbagai situasi yang baru hingga memecahkan permasalahan dalam kehidupan," kata Najelaa Shihab dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (26/10).

Baca Juga

Dia mengatakan, dalam melaksanakan pembelajaran, murid akan melakukan serangkaian tahapan. Hal itu dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi yang mendorong keterampilan berpikir murid di dalamnya.

Menurut Najelaa, dalam pendidikan berbasis kompetensi, setiap kemampuan nantinya akan mengandung banyak dimensi. Hal itu tidak seperti sebelumnya yang hanya mengandung satu dimensi di mana murid hanya perlu menghafalkan materi dan menyebutkan kembali saat ujian.

"Untuk mencapai kompetensi, nantinya murid juga tetap harus menguasai materi, memiliki pengetahuan dasar dan punya pemahaman esensial sebelum melangkah dan mempraktikkan apa yang diketahui dan dipahaminya dalam dunia nyata," katanya.

Lebih jauh, dia berpendapat bahwa karakter merupakan bagian penting dari pengembangan kompetensi. Dia mengatakan, hal itu dikarenakan akan menjadi dasar bagi murid untuk dapat menerapkan kompetensinya di mana saja.

Menurutnya, pengalaman sekolah dulu menanamkan karakter dalam bentuk nilai-nilai Pancasila dan agama dengan ditampilkan dalam bentuk ceramah. Lanjut dia, hal itu biasanya hanya menjadi sesuatu yang bisa dijawab dengan sempurna di lembar kerja siswa atau pada saat ujian saja.

"Tapi, belum tentu muncul dalam bentuk perilaku sehari-hari di sekolah ataupun sesuatu yang bisa ditransfer di rumah," katanya.

Bagi Najelaa, pendidikan yang berbasis kompetensi itu berorientasi pada keinginan untuk meningkatkan standar pencapaian. Bukan hanya sekedar hafalan, tapi juga sampai pada pemahaman dan kemampuan mempraktikkan.

“Sekolah bukan hanya untuk sekedar sekolah saja, tapi bagaimana kesuksesan di sekolah itu jadi bekal untuk anak-anak sukses dalam kehidupan di masa depan nanti," kata Najeela lagi.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Nadiem Makarim sebagi menteri pendidikan dan kebudayaan dalam Kabinet Indonesia Maju. Dalam pidato pertamanya sebagai Menteri, Nadiem berharal untuk menciptakan suatu pendidikan berbasis kompetensi dan karakter.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement