Sabtu 26 Oct 2019 10:18 WIB

Debat Terbuka Bakal Calon Rektor ITB, Ini Visi Misi Mereka

Debat Terbuka akan langsung diikuti 10 bakal calon Rektor ITB periode 2020-2025

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 10 bakal calon rektor ITB periode 2020-2025 melakukan debat terbuka di Aula Barat ITB, Sabtu (26/10) pagi ini. Civitas akademika dari berbagai latar belakang menghadiri kegiatan "Sidang Terbuka Senat Akademik, Paparan dan Debat 10 Bakal Calon Rektor ITB periode 2020 hingga 2025 mendatang.

Sesi pertama, sepuluh bakal calon rektor menyampaikan visi misi secara singkat kurang lebih 2 menit. Selain itu, masing-masing bakal calon rektor memperlihatkan video yang berisi visi misi mereka ke depan jika terpilih sebagai Rektor ITB 2020-2025 mendatang.

Baca Juga

Terdapat empat sesi dalam debat terbuka yaitu sesi pertama pemaparan visi misi, sesi kedua dan ketiga debat antar bakal calon rektor. Sesi keempat pandangan atau kesimpulan masing-masing bakal calon rektor. Salah satunya dengan membawa ITB ke tingkat yang lebih global dan mumpuni dibidangnya. 

Kemudian, bakal calom rektor Widjaja Martokusumo mengungkapkan industri 4.0 yang akan dihadapi bisa menjadi peluang bagi ITB lebih kreatif. Katanya, sejumlah program dibuatnya dengan mengedepankan inklusif, kolektif dan nilai kemanusiaan. 

"Diharapkan ITB menjadi simpul jejaring Iptek, seni dan budaya secara nasional dan internasional," ujarnya saat pemaparan visi misi, Sabtu (26/10). Sementara itu, bakal calon rektor Gusti Ayu Putri membawa visi misi tentang Cyber Social 2025 yaitu mendorong sistem kegiatan di ITB tercatat secara digital.

Bakal calon rektor, Dwi Larso menyampaikan gagasan tentang ITB sejahtera, terpandang di dunia dan menjadi kebanggaan Indonesia. Salah satu programnya memperbesar anggaran diatas Rp 2 triliun dengan bekerjasama dengan 50 industri nasional, alumni dan pemerintahan.

Bakal calon rektor Bramantyo Djohanputro mengungkapkan salah satu program yang akan dilakukan jika terpilih yaitu membentuk direktorat yang kuat. Dengan menyimpan orang yang memiliki potensi bagus ditempat yang cocok. Kemudian menciptakan sistem digital dalam aktivitas di kampus agar lebih efisien dan dosen ditingkatkan kesejahteraannya.

Bakal calon rektor Reini D Wirahadikusumah menekankan dalam programnya adalah kelompok keahlian di ITB menjadi ujungtombak yang didukung tenaga kependidikan. Serta mengelola bisnis di ITB dengan baik. "ITB bukan bisnis tapi perlu dikelola bisnis," ungkapnya.

Bakal calon rektor Jaka Sembiring menekankan program inovasi jika terpilih sebagai rektor. Menurutnya, inovasi merupakan jawaban dalam menghadapi tantangan yang ada dan menjadi peluang.

"Kita semua civitas adalah inovator, tidak mungkin mahasiswa lulus jika tidak ada inovasi di dalamnya," katanya. Katanya, selain inovasi produk dan sistem yang diperlukan inovasi aturam dan pemikiran.

Bakal calon rektor, Kadarysah Suryadi menekankan dalam visi misinya yaitu 5 tahun ke depan meningkatkan peringkat ITB di internasional dari saat ini di peringkat 331 menjadi peringkat 200. Menurutnya, salah satu kuncinya yaitu sinergi mahasiswa, tenaga pendidikan, dosen, MWA dan masyarakat. Serta mempercepat inovasi.

Bakal calon rektor, Togar M Simatupang menekankan dalam visi misinya tentang tata kelola yang harus ditingkatkan. Kemudian mendorong menghasilkan mahasiswa agen pembaharu dam meningkatkan pelayanan. "Target Rp 1 triliun dana abadi tidak sulit dan pertumbuhan anggaran 3 persen," katanya.

Bakal calon rektor, Benyamin Sapiie mendorong dalam visi misinya untuk mempersiapkan dan melaksanakan pendidikan yang mengacu pada industri 4.0. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement