Senin 28 Oct 2019 18:50 WIB

Bahasa Indonesia Berkembang Seiring Perkembangan Masyarakat

Perkembangan bahasa berlangsung secara alami.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim saat acara lepas jabatan Kemendikbud di Garaha Utama Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Foto: Thoudy Badai
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim saat acara lepas jabatan Kemendikbud di Garaha Utama Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahasa Indonesia telah berkembang seiring dengan perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat Indonesia.

"Seiring dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat, bahasa dan sastra Indonesia juga terus berkembang," katanya dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Badan Pengembangan Bahasa Indonesia Dadang Sunendar, pada Puncak Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2019 di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Ia mengatakan perkembangan bahasa dan sastra Indonesia berlangsung secara alami ataupun terencana sesuai dengan garis haluan kebahasaan yang menjadi kebijakan nasional. Hal tersebut dimaksudkan agar perkembangan bahasa dan sastra Indonesia dapat selaras dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang.

"Baik dalam bidang sosial, budaya, politik, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi, komunikasi massa, pemerintahan maupun bidang-bidang lain," katanya.

Oleh karena itu, ia menyampaikan apresiasi kepada Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan yang telah mempersiapkan dan menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka menyemarakkan Bulan Bahasa.

Pengembangan bahasa di Tanah Air, katanya, harus terus dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Perbukuan. Pelindungan terhadap bahasa dan sastra daerah juga harus secara paralel dilakukan bersama dengan pemuda di Indonesia.

"Karena pelindungan ini berarti pula pelindungan terhadap keberagaman Indonesia yang multietnis dan multilingual," ujarnya.

Kemendikbud, katanya, akan terus mendukung upaya untuk menegakkan kedaulatan bahasa Indonesia di Tanah Air dengan melestarikan bahasa dan sastra daerah. Kemendikbud juga mendorong semua lapisan masyarakat untuk menguasasi bahasa asing strategis guna meningkatkan daya saing bangsa

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement