REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Suasana ruang kelas Sekolah SMA Asisi, Tebet Jakarta, Selatan akhir pekan lalu, tampak berbeda. Puluhan alumni didampingi Kepala Yayasan St Fransiskus Asisi, Romo Thomas Alfred Dino, dan segenap jajaran dewan guru, antara lain Kepala Sekolah SMA Asisi, Heru Malyono, melakukan seremoni ucapan selamat kepada tiga alumni Sekolah Asisi yang dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menjadi pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
Pada pertemuan Sabtu (26/10) lalu, mereka melakukan percakapan dan memberikan selamat kepada Menteri Sosial, Juliari Peter Batubara melalui panggilan video. “Saya bersyukur dan SMA Asisi patut berbangga. Pokoknya Asisi is the best lah. Doakan kita semoga bisa mengemban amanat dan menjaga nama baik almamater,” tutur dia, dalam keterangannya kepada Republika.co.id di Jakarta, Rabu (30/10).
Bersama dua alumni lainnnya, Jualiari pernah mengenyam pendidikan di Asisi. Dia lulus SD Asisi angkatan 1985 dan SMP 1988. Sementara Erick Thohir yang menjabat sebagai Menteri BUMN lulus angkatan SD 1983 dan SMP 1985. Sedangkan Jerry Sambuaga yang juga Wakil Menteri Perdagangan lulus SMA Asisi pada 2002 lalu.
Keberhasilan para alumni Asisi dalam kancah nasional bahkan internasional itu tak lepas dari pendidikan karakter di lingkungan Asisi. Selain pendidikan kedisiplinan Asisi juga menekankan pentingnya pendidikan multikultural.
Kepala Yayasan St Fransiskus Asisi, Romo Thomas Alfred Dino, pun berbagi tentang kunci pendidikan dan pengajaran yang diterapkan di sekolah-sekolah Asisi. Menurut dia,
siswa Sekolah Asisi terdiri dari berbagai latar belakang agama dan status sosial. Asisi menanamkan kepada anak didik agar perbedaan tidak menjadi penghalang tetapi justru menjadi keunggulan. “Kami punya moto be brother for all yang digaungkan sejak kelas TK hingga SMA. Anak-anak semua merasakan itu. Dan di sini tidak ada bullying,” kata dia.
Keluarga besar Sekolah Asisi tengah melakukan panggilan video dengan Menteri Sosial, Juliari Peter Batubara/ Republika/ Nashih
Romo Thomas berharap, ketiga alumni Asisi tersebut mampu membawa semangat pembaruan untuk Indonesia. Semangat sama yang menjadi ruh pendidikan di Asisi. Tak lupa dia juga mendoakan agar ketiga alumninya tersebut dan segenap alumni lainnya dapat memberikan kontribusi dan memberikan manfaat yang luas untuk masyarakat.
Sementara itu, salah satu alumni angkatan ’88, Rudy Munthe, yang merupakan teman sejawat Juliari, berpesan bahwa sebagai pejabat publik, ketiga alumni Asisi tersebut rentan dengan segala hal. Oleh karena itu, dia mengingatkan agar tetap menjalankan tugas dengan penuh amanat dan tanggung jawab. “Semoga akhir menjabat tidak ada masalah. Bukan hanya spesifik untuk Ary (panggilan akrab Juliari, melainkan juga alumni Asisi yang lain,” tutur dia.