REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk bisa mengoneksikan pendidikan dengan kebutuhan ketrampilan di industri. Jokowi menilai, kemajuan teknologi saat ini berpotensi menggeser sejumlah bidang pekerjaan tertentu lantaran tergantikan oleh otomatisasi mesin.
Meski begitu, kemajuan teknologi juga membuka bidang lapangan kerja baru yang sebelumnya justru belum muncul. "Ada pergeseran pekerjaan. Tapi teknologi bukan hanya membuat job loss, tapi juga peluang berupa job gain. Banyak emerging job yang menuntut knowledge and skill. Penyesuaian kurikulum besar-besaran harus kita lakukan," jelas Jokowi dalam sambutan rapat terbatas, Kamis (31/10).
Jokowi menilai, penyesuaian kurikulum lumrah dilakukan untuk menyamakan kebutuhan industri dengan ketrampilan yang harus disiapkan dari bangku sekolah. Ia pun meminta perubahan kurikulum nanti tidak kaku dan lebih fleksibel terhadap perubahan zaman. Presiden juga meminta Nadiem untuk lebih banyak memanfaatkan kemajuan teknologi dalam sistem pendidikan saat ini.
"Selain kurikulum, saya titip diperbaiki yang berkaitan dengan kualitas guru, sebuah aplikasi sistem. Sehingga pemerataan kualitas pendidikan dirasakan oleh murid-murid kita," katanya.