Ahad 03 Nov 2019 19:53 WIB

Gawai Antara Kebutuhan dan Dampak Negatif

Gawai dalam penggunaanya seperti dua sisi mata uang.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Agung Sasongko
Ponsel
Ponsel

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- RSJD dr Arif Zainudin Solo, Jawa Tengah, mencatat adanya kenaikan signifikan jumlah pasien kecanduan ponsel. Bahkan dalam tiga bulan terakhir sudah ada 35 pasien kecanduan ponsel yang berobat ke RSJD Solo.

Guru Mata Pelajaran Sejarah di MAN 1 Solo, Rusdi Mustapa, memandang pengaruh gawai seperti dua sisi mata uang. Satu sisi, di era sekarang ini informasi memang penting untuk siswa yang butuh informasi cepat dalam menunjang pembelajaran. Namun, di sisi lain ada efek buruk seperti yang sering diberitakan di media mengenai dampak penggunaan gawai bagi siswa.

Baca Juga

Meski demikian, yang dilakukan Rusdi selama ini tidak dalam posisi melarang siswa untuk menggunakan ponsel di sekolah.

"Bahkan kalau ketika pelajaran saya, siswa saya suruh membawa ponsel karena nanti kan pembelajaran saya membutuhkan android dan itu dalam pengawasan saya di kelas. Tapi selebihnya setelah jam pelajaran saya itu sudah kembali ke tanggung jawab siswa," terangnya saat dihubungi Republika, Ahad (3/11).

Dia mengakui di MAN 1 Solo belum jelas dilarang atau tidaknya siswa membawa ponsel. Dulu pernah ada larangan tetapi sekarang anak sudah membawa ponsel. Dan ketika Rusdi membolehkan anak membawa ponsel saat pelajaran, dia sudah meminta izin ke pimpinan sekolah. "Jadi bagi saya sebenarnya tinggal kita bisa mengarahkan siswa untuk bisa menggunakan android dengan bijak," imbuhnya.

Apalagi, lanjutnya, siswa kelas XII saat ini mendekati ujian nasional membutuhkan gawai untuk mencari soal atau materi jika dirasa materi dari guru kurang cukup. Selain itu, saat ini sudah ada aplikasi yang menawarkan jasa di bidang mata pelajaran seperti Ruang Guru.

"Tidak semuanya jelek. Tapi ada oknum siswa yang menggunakan android untuk hal kurang baik. Tapi bagi saya itu hanya kecil persentasenya," ucapnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement