REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK— Para guru madrasah di Kabupaten Lebak dituntut memiliki kompetensi agar mampu mendidik para murid dengan baik sehingga terwujud sumber daya manusia unggul dan berkarakter.
"Kami mengoptimalkan pelatihan, 'worskhop' (lokakarya), hingga bimbingan teknis (bimtek) untuk meningkatkan kemampuan kompetensi guru," kata Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Sudirman, saat peringatan Hari Guru 2019 di daerah itu di Lebak, Jumat (29/11).
Permintaan tersebut terkait dengan para guru di lingkungan madrasah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mulai jenjang madrasah raudatul athfal (RA) setara taman kanak-kanak hingga madrasah aliyah (MA) atau setara sekolah menengah atas (SMA).
Dia mengatakan, peningkatan kualitas pendidikan sebagai kebutuhan penting guna menghadapi perkembangan era globalisasi.
Dia menyebut empat kompetensi yang harus dimiliki para guru sesuai dengan ketentuan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Selain itu, katanya, guru memiliki delapan standar nasional, antara lain proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.
"Kami optimistis jika guru itu memiliki kompetensi dipastikan mutu dan kualitas pendidikan madrasah menjadi lebih baik, juga dapat mencetak siswa pandai (kognitif), sikap (apektif), dan keterampilan (psiomotorik)," katanya.
Menurut dia, saat ini pendidikan madrasah sudah tidak dipandang sebelah mata, namun bisa bersaing dengan pendidikan umum.
Bahkan, banyak prestasi yang diraih guru dan siswa madrasah di bidang akademi di tingkat provinsi, nasional, maupuninternasional.
Dia mencontohkan siswa Madrasah Aliah Maja meraih juara nasional pada lomba olimpiade desain di Makassar, Sulawesi Selatan, sedangkan guru Madrasah Aliah Citeras atas nama Jarkasih masuk kategori terbaik guru teladan tingkat nasional.
"Kami mengapresiasi prestasi yang dicapai itu berkat kerja keras guru untuk memiliki kompetensi," katanya.
Keberadaan guru hingga kini termasuk hebat karena melahirkan peserta didik, antara lain sebagai pejabat negara, pejabat daerah, politikus, pengusaha, TNI, Polri, dokter, dan diplomat.
Namun, katanya, profesi guru yang disandangnya itu hingga kini tetap menjadi guru. Oleh karena itu, guru sebagai profesi mulia untuk mencetak SDM unggul dan berkarakter, terlebih maju dan mundurnya bangsa tergantung keberhasilan proses pendidikan.
Apalagi, katanya, saat ini kesejahteraan guru diperhatikan pemerintah dengan menerima dana tunjangan profesi satu kali gaji normatif sesuai amanat UU Guru dan Dosen. "Kita ada 1.500 guru yang menerima tunjangan profesi itu dan mereka memiliki kompetensi," katanya.
Pihaknya belum lama ini menyelenggarakan pelatihan bimtek penguatan kepala sekolah agar mereka memiliki sertifikat kompetensi setelah menyelesaikan 32 satuan kredit semester (SKS).
Dia mengharapkan penguatan kompetensi kepala sekolah itu, membuat mereka mampu memimpin dan mengelola aktivitas pendidikan dengan baik.
"Selain itu juga mereka harus memahami administrasi, keuangan dengan didukung peralatan informasi teknologi," katanya.