Kamis 05 Dec 2019 22:00 WIB

Kemendikbud Perkuat Pendidikan Karakter Keindonesiaan

Program ini dimaksudkan untuk membekali anak Indonesia dengan karakter keindonesiaan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Agung Sasongko
Pendidikan/Ilustrasi
Pendidikan/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berkomitmen untuk menanamkan budaya keindonesiaan sejak dini. Tradisi seperti menjaga persatuan, guyub, dan akhlak mulia, dibiasakan dalam program pendidikan karakter.

Sejak menjalani pendidikan usia dini, anak sudah disentuh dengan kearifan semacam itu. Harapannya mereka menghayati dan mengamalkannya sejak kecil. Dengan begitu, mereka menjadi kuat dan tak mudah terpapar ekstremisme dan segala ideologi yang mengancam persatuan bangsa.

Baca Juga

"Banyak pihak yang mengkhawatirkan maraknya ekstremisme. Kita harus berhati-hati dan menyikapi segala yang berkaitan dengan itu dengan perencanaan," kata Direktur Pembinaan PAUD, Kemendikbud, Muhammad Hasbi, beberapa waktu lalu.

Pihaknya sudah meluncurkan program penguatan pendidikan karakter.  Program ini dimaksudkan untuk membekali anak-anak Indonesia sejak usia dini dengan karakter keindonesiaan.

Salah satu tujuannya, kata Hasbi adalah mencegah agar anak Indonesia tidak terlibat atau terpapar ekstremisme. "Anak menjadi religius, mandiri, nasionalis, memiliki jiwa gotong royong, dan integritas yang baik," kata Hasbi menjelaskan.

Sebelumnya Wakil Presiden Maruf Amin menyebutkan bahwa hingga saat ini masih ada indikasi bahan pembelajaran yang dipergunakan di sekolah-sekolah di Indonesia, yang mengandung unsur radikalisme. Maruf menjelaskan, bahan pembelajaran yang terpapar unsur radikalisme tersebut, terindikasi ada di tingkat Sekolah Dasar (SD), termasuk juga di tingkat PAUD.

"Ada di tingkat SD, bahkan PAUD juga ada yang mengajarkannya. Kementerian Agama serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sedang menelusuri, untuk kemudian dilakukan perbaikan," kata Maruf.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement