REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Rencana penghapusan Ujian Nasional (UN) yang santer digaungkan Mendikbud Nadiem Makarim mendapat banyak tanggapan dari berbagai elemen. Apresiasi ditunjukkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Serang, Wasis Dewanto atas rencana ini.
Wasis menyebut penghapusan UN akan memudahkan pihaknya dalam penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Hal ini karena pelaksanaan UN sebelumnya membutuhkan fasilitas komputer yang tidak semua sekolah memiliki perangkat tersebut secara lengkap.
"Tentu kita ikuti, penghapusan ini justru menguntungkan kita. Kelemahan kita kan UN itu selalu diharapkan agar berbasis komputer atau UNBK, sementara fasilitas komputer kita terbatas. Komouter itu kan nggak murah, jadi kalau UN dihapus kita bisa melakukan langkah-langkah yang sesuai fasilitas sekolah," ucap Wasis Dewanto beberapa waktu lalu.
Menurutnya, ujian nasional saat ini juga sudah berubah fungsi, yaitu bukan lagi menjadi penentu kelulusan siswa seperti yang terjadi dulu, tapi sebagai wadah evaluasi belajar siswa. Kelulusan siswa saat ini juga telah diukur dengan sistem yang lebih baik dan membuat peserta didik tidak tertekan.
Namun menurutnya ujian tetap harus dilakukan untuk memotivasi siswa supaya tetap giat belajar. Adanya ujian menurutnya penting sebagai momen evaluasi belajar para murid di sekolah.
"Ujian sekolah tetap dilaksanakan nggak mungkin hilang. Ujian kan buat siswa supaya bersemangat, hanya saja fungsinya yang berubah, supaya jangan jadi alat untuk menekan siswa," kata dia.