Senin 16 Dec 2019 07:21 WIB

Pendidikan Berbasis Fitrah, Solusi Cerdaskan Anak Sejak Dini

Penanaman nilai agama dan moral kepada anak adalah yang pertama dan utama.

Suasana seminar nasional bertema “Pendidikan Berbasis Fitrah: Membumikan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dalam Implementasi Kurikulum Raudatul Athfal”.
Foto: Dok IB
Suasana seminar nasional bertema “Pendidikan Berbasis Fitrah: Membumikan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dalam Implementasi Kurikulum Raudatul Athfal”.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pendidikan berbasis fitrah adalah solusi untuk menumbuhkan kecerdasan anak sejak usia dini. Tanamkan iman, adab dan akhlak sejak dini melalui pembiasaan positif dan keteladanan. Berikan ruang dan fasilitasi kepada anak untuk mengeksplorasi potensinya secara maksimal sejak usia dini. Dengan demikian,  pada akhirnya segala potensi anak akan tumbuh dan berkembang sesuai tahapan perkembangannya.

Hal itu mengemuka dalam Seminar Nasional bertema “Pendidikan Berbasis Fitrah: Membumikan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dalam Implementasi Kurikulum Raudhatul Athfal”, di Aula Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Balitbang Kemdikbud, Jakarta Pusat, Kamis (12/12). Seminar nasional itu dihadiri oleh guru-guru dari IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Athfal)  DKI Jakarta, TK Islam, dan pondok pesantren dari Jakarta, Bekasi, Bogor, Pandenglang dan Bandung.

Afrizal Sinaro, ketua Panitia Seminar Nasional menyatakan acara ini terselenggara atas kerja sama dan dukungan penuh Kemendikbud khususnya Kapuskur dan Pembelajaran, Prof Dr Awaluddin Tjalla; dan Kemenag khususnya Direktur  Kurikulum Sarana Prasarana Kesiswaan dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah,  Dr  Ahmad Umar.

“Pendidikan adalah solusi.  Tidak akan pernah cukup menjadikan Indonesia maju tanpa adanya terobosan-terobosan praktis, kreatif, inovatif, masif dan futuristik agar Indonesia berkelas dunia,” ujar Afrizal Sinaro menjelaskan latar belakang seminar dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Awaluddin Tjalla yang tampil sebagai keynote speaker menyatakan,  guru-guru TK/RA perlu meningkatkan profesionalisme. Demikian pula diperlukan profesionalisme dalam pembuatan RPP 1 lembar yang menjadi kebijakan baru Kemendikbud. “Dalam kaitan pendidikan berbasis fitrah, penanaman nilai agama dan moral adalah yang pertama dan utama diberikan kepada anak usia dini,” ujarnya.

Seminar nasional menampilkan pembicara pertama Eka Putri Handayani, praktisi Pendidikan Anak Usia Dini  (PAUD) dan direktur Alifa Kids Centre. Menurutnya,  fitrah anak usia dini adalah bermain, dan kebahagiaan anak adalah hal yang utama karena berdampak pada kecerdasan anak. “Penanaman nilai-nilai agama melalui pembiasaan positif dan keteladanan wajib dilakukan sejak dini,” tuturnya.

Eka juga menyikapi maraknya calistung (baca, tulis, berhitung) diajarkan sejak awal anak masuk TK/PAUD. Menurutnya, pemandangan miris yang ditemukan di beberapa TK/PAUD mewajibkan calistung lantaran menuruti kemauan orang tua murid yang menuntut hal itu.

Padahal, kata Eka,  tugas sekolah memberikan edukasi kepada orang tua terkait tahapan perkembangan anak. “Baca tulis hanya aspek terkecil dari kemampuan bahasa dalam enam  aspek perkembangan yang harus dicapai anak,” ujarnya. 

Seminar itu juga menampilkan nara sumber Zulfikri Anas Med (Pengembang Kurikulum Puskur), Rahmat Syehani MPd (ketua umum IE/ Nurul Fikri), Dr Jaka Warshina MSi (ketua umum Indonesia Bermutu)/IB), dan Mirdas Eka Yora Lc, MSI (ketua umum Asosiasi Yayasan Pendidikan Islam/AYPI).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement