REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendapat kesempatan mengenyam pendidikan bermutu di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah menjadi dambaan sekaligus cita-cita dari kebanyakan siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA). Lebih membanggakan lagi apabila siswa diterima di Perguruan Tinggi Negeri di negara-negara yang sudah terkenal pendidikannya di dunia, seperti Perancis, Inggris, Belanda Amerika, Jepang, Korea dan sebagainya.
Tak heran apabila sekolah berusaha untuk mampu memfasilitasi dan mendukung siswa mencapai cita-cita tersebut, sehingga dibuatlah program-program atau kegiatan yang memudahkan siswa mencapainya.
SMA Labschool Cibubur YP UNJ adalah satu-satunya sekolah dan yang pertama di Indonesia mendapat kepercayaan dari Pemerintah Prancis melalui Kedutaan Besar Prancis di Indonesia untuk melakukan pendidikan menengah yang siswanya dapat diterima langsung di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Prancis selesai studi di SMA Labschool Cibubur.
Nota kesepakatan dan kesepahaman ditandatangani oleh kedua belah pihak bertempat di Kedutaan Prancis pada Jumat (8/1), yang dilakukan oleh Perwakilan Labschool Cibubur yakni dr. Asdineri Ruslim, Sp.OG. dan Direktur IFI Pusat, Dr. Stephane Dovert disaksikan Dubes Prancis untuk Indonesia Jean Charles Berthonnet dan Penasehat Labschool Cibubur Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd.
MoU ini berisikan kerja sama dua belah pihak yang akan saling mendukung dalam mempersiapkan siswa yang memiliki semangat dan cita-cita melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Negeri di Prancis. Program Pendidikan ini bernama France Track, yaitu layanan studi lanjut Perguruan Tinggi Negeri di Prancis melalui program pembelajaran di SMA Labschool Cibubur. Kegiatan ini juga sudah mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang secara kelembagaan sudah melakukan MoU dengan IFI Pusat/ Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia.
Sosialisasi dan informasi pertama telah berlangsung dan peluncurannya saat dilaksanakan kegiatan Gen Juara_yang diselenggarakan pada Sabtu, 30 November 2019. Dalam kesempatan tersebut digelar Seminar tentang Pendidikan di Prancis dengan menghadirkan nara sumber Dr. Philipee Grange Atase Budaya Kedutaan Besar Perancis, perwakilan IFI dan tokoh pendidikan Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd. serta Ibu Indira Sunito, M.Psi.
France Track menggunakan Kurikulum Nasional Plus, yaitu menggabungkan antara Kurikulum Nasional dan Kurikulum Bahasa Prancis. Ini untuk menguatkan kompetensi bahasa Prancis sebagai syarat pendaftaran Perguruan Tinggi Negeri di Prancis. Pengalaman belajar di Indonesia dan Prancis serta pembelajaran bilingual (Bahasa Indonesia dan bahasa Prancis).
Pembelajaran akan dimulai pada Juli 2020, dan pada tahun pertama France Track hanya akan menerima 45 siswa dari seluruh Indonesia