REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan kampus harus meningkatkan manfaatnya untuk masyarakat sekitar. Hal itu diungkapkannya pada saat menghadiri silaturahmi Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah.
"Muhammadiyah saya tahu organisasi yang inklusif, harus punya manfaat kepada masyarakat sekitar, kepada masyarakat Indonesia, kepada umat, sehingga kita bicara bagaimana peran universitas Muhammadiyah untuk memenuhi ekspektasi dari masyarakat," kata Bambang, dalam keterangannya, Rabu (8/1).
Bambang menambahkan, perguruan tinggi Muhammadiyah saat ini terus meningkat. Khususnya tiga universitas yag masuk dalam klaster mandiri pada klasterisasi perguruan tinggi bidang penelitian periode 2016-2018. Tiga universitas tersebut adalah Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas Muhammadiyah Malang.
"Saya harap tidak berhenti hanya menjadikan ranking Muhammadiyah naik, namun bagaimana bisa membawa universitas Muhammadiyah menjadi agen perkembangan, pengkajian, dan penerapan inovasi pada perguruan tinggi," kata dia lagi.
Ia melanjutkan, lembaga penelitian kampus perlu terlebih dulu mencari jenis kegiatan ekonomi di sekitar kampus yang masih dapat dikembangkan lebih baik. Memperhatiakn perkembangan di daerah sekeliling penting agar penelitian yang dilakukan dapat benar-benar bermanfaat.
"Tinggal lihat daerah sekelilingnya apa isinya, apa kegiatannya. Apakah peternakan, pangan, perkebunan, industri kecil, atau yang lainnya. Nah, di situlah pengabdian masyarakat menjadi penting, jadi menggunakan penelitian untuk bisa melakukan fungsi pengabdian masyarakat dengan tepat," kata dia.