REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Gerakan Ayo Bercita-cita (GAB) menanamkan kepada siswa semangat bercita-cita di tiga sekolah di Bogor. SD Al-Syukro, Ciputat (Tangerang), SD Smart Cibinong, Klapanunggal (Bogor) dan Sekolah Smart Ekselensia di Parung Panjang (Bogor) akan pilot project atas kerja sama tersebut.
Pencetus GAB, Zaim Uchrowi, menjelaskan menanamkan cita-cita sejak dini mendorong anak lebih terarah untuk mengejar cita-citanya. "Kalo anak bercita-cita, maka dari kecil hidupnya terarah menuju apa yang dicita-citakan. Kalau demikian, maka pengaruh lingkungan yang negatif otomatis akan tertutup," ujar Zaim usai launcing Gerakan Ayo Bercita-Cita di Sekolah SMART Cibinong, Bogor, Selasa (14/1).
Saat ini, dia menerangkan, masih banyak anak kurang mampu tak berani bercita-cita. Padahal untuk memutus rantai kemiskinan dan kebodohan dapat dimulai dari hal kecil, salah satunya berani bercita-cita.
Dia memaparkan, bercita-cita dapat memberikan gambaran untuk meraih sukses dalam masa depan siswa. Mereka yang memiliki cita-cita akan memunculkan daya juang untuk meraihnya.
"Kalau anak memiliki tujuan hidup, energinya justru akan terfokus, sehingga nanti dia dapat menuju apa yang diidam-idamkan," kata Zaim yang juga Pendiri Harian Republika itu.
Pencetus Gerakan Ayo Bercita-Cita (GAB), Dr Zaim Uchrowi. Foto: Istimewa
Direktur Sekolah SMART Cibinong, Wildan Hakim Mahardika, menjelaskan siswa tingkat SD di SMART Cibinong akan menggambarkan masing-masing cita-citanya. Dalam seminggu, Wildan menuturkan, guru akan mengingatkan apa yang telah digambarkan oleh para siswa.
"Itu untuk sebagai pemicu juga semangat, memotivasi para siswa di kelas-kelas, dulu pernah punya cita-cita," tutur Wildan.
Nantinya, Wildan menerangkan, para guru akan meminta siswanya untuk meluangkan waktu mengabarkan cita-citanya dalam sebuah kertas. Kertas itu, akan disimpan oleh para guru untuk dikeluarkan setiap minggu agar siswa ingat cita-citanya.
"Ada penyadaran lebih cepat ketika mereka melakukan kesalahan di lingkungan sekolah," kata dia.
Dia menuturkan, GAB masih difokuskan pada sekolah yang berada di Yayasan Dompet Dhuafa. Jika GAB telah berhasil menggambarkan cita-cita, ini akan ditularkan ke sekolah lainnya.
"Di lingkungan Dompet Dhuafa yang utama. Kemudian baru setelah itu nanti menyebar meluas ke sekolah yang lainnya," katanya.
Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa drg Imam Rulyawan MARS melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung SMA Smart Cibinong.
Bersamaan dengan lauching GAB, Sekolah SMART Cibinong juga membuka program tingkat SMA. Dengan demikian, masyarakat luas khususnya bagi warga Kabupaten Bogor dapat menuntut ilmu di sekolah tersebut.
Sekolah SMART Cibinong diwakafkan dari PT Solusi Bangun Indonesia (dulu PT Holcim Indonesia) kepada Yayasan Dompet Dhuafa 2011, telah meraih pencapaian yang patut dibanggakan. Sekolah tersebut berkeinginan untuk meningkatkan kontribusinya dalam dunia pendidikan. Sehingga tercipta generasi berkualitas, berakhlaqul karimah dan berjiwa entrepreneur.
“Untuk meningkatkan nilai kebermanfaatan di masyarakat Kabupaten Bogor khususnya di Kecamatan Klapanunggal serta membuka lebar peluang bagi anak-anak usia belajar utk mendapatkan pendidikan yang memadai," katanya.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika Parni Hadi menyampaikan, pentingnya bercita-cita. Dia menuturkan, bercita-cita juga telah disampaikan oleh Presiden Soekarno. "Proklamator Indonesia juga menyampaikan, gantungkan cita-citamu setinggi langit," jelasnya.
Parni Hadi meminta, semua siswa di Sekolah SMART Cibinong harus memiliki cita-cita. Sehingga, hidup lebih bermakna untuk dijalani untuk mencapainya. Sebab, katanya, tanpa cita-cita tanpa impian hidup tidak layak dijalani.
"Semua bermula dari cita, gagasan. Semua bebas bercita-cita dan saya minta bercita-citalah. Karena cita-cita mendorong untuk mencapainya," pesan Parni.