Ahad 19 Jan 2020 22:42 WIB

Santri Tazkia Sulap Sterofoam Jadi Paving Ramah Lingkungan

Sterofoam dapat digunakan sebagai campuran dalam trotoar beton berpori.

Dua santri Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) membuat paving ramah lingkungan dari sterofoam.
Foto: tazkia
Dua santri Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) membuat paving ramah lingkungan dari sterofoam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua santri Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) berhasil unggul dalam International Science Technology and Engineering Conference (ISTEC) 2019 yang digelr di Bandung. Santri Tazkia atas nama Yunita Fawziah dan Fatimah Az Zahra ini berhasil mengalahkan 160 tim dari 14 negara dengan memperoleh medali emas di bidang engineering dalam gelaran itu.

Dua santri jurusan Scienpreneur Tazkia IIBS ini berhasil menyulap sterofoam menjadi paving yang ramah lingkungan. Fatimah mengatakan kebutuhan masyarakat semakin lama semakin meningkat terutama di bidang infrastruktur. Perencanaan pembangunan yang dibangun secara besar-besaran menjadikan hilangnya daerah tangkapan air secara signifikan.

Baca Juga

“Hal ini kemudian menjadikan kami melakukan penelitian tentang kemungkinan mengolah sterofoam untuk dijadikan blok paving,” ucap Fatimah Az Zahra.

Mereka berpendapat Sterofoam adalah zat non-biodegradable yang dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan. Terutama saat sterofoam memecah menjadi potongan-potongan kecil dan tidak dapat diurai selama seratus tahun.

Bekerja sama dengan dosen Teknik Sipil Universitas Brawijaya Eva Arifi,santri Tazkia melakukan penelitian dengan kurun waktu 3 bulan. Mereka membuat blok paving beton berpori dengan menggunakan sterofoam sebagai salah satu bahan campuran.

Hasil penelitian menunjukkan potensi besar untuk menjadi agregat alternatif  dapat digunakan dalam trotoar beton berpori. Selain itu blok paving ini dapat membantu dan mempertahankan penyimpanan air ke dalam tanah.

“Pada zaman sekarang hal ini sangat diperlukan guna memperluas daerah serap air yang ditutupi oleh paving.  secara teknis nantinya air akan berjalan melalui pori-pori asing dan jatuh ke dalam tanah. selain itu juga dapat mengurangi jumlah sterofoam dengan mendaur ulang,” tuturnya lagi.

Pembimbing lomba tersebut Maulidan Asrofil Anam menyatakan, sebelumnya, ada seleksi yang dilewati oleh kedua santri SMA kelas XI itu. Setelah melewati babak penyeleksian, kedua santri ini berhasil lolos dari total 350 peserta. Setelah itu, tim Tazkia IIBS lolos 160 negara yang kemudian ditampilkan di final tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement