REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jajaran Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menemui Wakil Presiden Maruf Amin, Rabu (22/1). Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi mengatakan turut membahas masalah perundungan atau bullying yang terjadi di sekolah.
PGRI, kata Unifah, mendukung agar sekolah menjadi tempat ramah bagi siswa-siswa di sekolah. "Kami sangat prihatin terhadap berbagai hal yang terkait dengan model bullying dan lain sebagainya. kami kan mendukung bahwa sekolah ramah anak," ujar Unifah di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (22/1).
Unifah menegaskan, tidak boleh ada perundungan di sekolah dalam bentuk apapun. Karena itu, PGRI akan terus sosialisasi agar sekolah melakukan pendidikan sekolah ramah anak.
"Apapun yang namanya perundungan atas nama fisik nggak boleh ada, kami PGRI akan terus bersama temen-teman terkait untuk melakukan sosialisasi, melakukan pendidikan agar sekolah ramah anak itu dijamin," ujar Unifah.
Unifah juga mengambil contoh kasus dugaan bunuh diri siswa SMPN 147 Jakarta agar menjadi pelajaran semua pihak.
"Kalau ada case, kami mohon itu tidak menjadi sesuatu yang general, tapi ini adalah problema penting yang harus diselesaikan," ujarnya.