Kamis 13 Feb 2020 14:35 WIB

FSGI: Sekolah Harus Berani Tampilkan Penggunaan Dana BOS

Semua pihak harus bisa melihat pengguna dana BOS yang dikelola oleh sekolah.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ratna Puspita
Dana bantuan operasional sekolah (BOS) perlu dipantau dan diawasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Dana bantuan operasional sekolah (BOS) perlu dipantau dan diawasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengatakan pihak sekolah harus berani menampilkan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) secara transparan dan akuntabel. Hal ini bisa menjadi contoh pendidikan karakter tentang kejujuran kepada siswa-siswinya.

Semua pihak, baik internal maupun eksternal sekolah, harus bisa melihat bagaimana penggunaan dana BOS tersebut. Peran optimal pengawas sekolah juga dibutuhkan karena selama ini terkesan adminstratif belaka. 

Baca Juga

"Jangan hanya para siswa saja yang diminta dan diceramahi tentang pendidikan karakter, tetapi guru dan kepala sekolah juga harus memberikan teladan langsung," kata Satriwan, Kamis (13/2). 

Skema transfer langsung dana BOS ke rekening sekolah memberikan harapan kepada sekolah agar merdeka mengelola BOS. Namun, dampak dari hal ini adalah transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran harus ditingkatkan. 

FSGI, lanjut dia, sebelumnya juga pernah memberikan pelatihan kepada guru dan kepala sekolah dengan menggandeng ICW. Pelatihan yang dilakukan tentang anggaran sekolah, dana BOS yang akuntabel dan transparan. 

"Sepertinya ini bisa dijadikan contoh organisasi guru dan sekolah berinisiatif menggandeng lembaga-lembaga NGO untuk belajar mengelola dana publik secara transparan agar sekolah terbebas dari korupsi," kata dia lagi.

Sebelumnya, pemerintah mengubah pola penyaluran dana BOS yang sebelumnya harus melalui daerah, kini dari pusat langsung ke rekening sekolah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menegaskan, meskipun dilakukan secara langsung pengawasannya juga akan diperketat.

Ia mengatakan, selain melaporkan secara online ke pemerintah pusat sekolah juga harus memperlihatkan penggunaan dana BOS kepada masyarakat. "Pelaporannya secara online, sehingga semua orang bisa akses, lalu yang kedua kita bikin kondisi supaya bisa dipasang di papan sekolah. Jadi si orang tua, semua bisa melihat," kata Nadiem.

Dengan demikian, ia berharap terjadi check and balance penggunaan dan penerimaan dana BOS. "Jadi, itu harus melalui monitoring, jadi komunitas, orang tua, masyarakat juga bisa melihat," kata dia lagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement