REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengatakan, lembaganya akan fokus menanamkan nilai Pancasila kepada generasi milenial. Khususnya kepada anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah.
"Walaupun kata milenial itu terbatas usianya, tapi kita harus mulai dari Paud, TK, SD, SLTP, SLTA, sampai perguruan tinggi," ujar Yudian di ruang rapat Komisi II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/2).
Ia mengaku, untuk menanamkan Pancasila kepada generasi milenial tak bisa menggunakan cara-cara lama, seperti sosialisasi dan penyuluhan. Karena itu, BPIP akan menggunakan sarana hiburan untuk menarik perhatian mereka dalam membangun ideologi Pancasila.
"Milenial itu lebih suka musik, olahraga, film, kuliner, maka BPIP diminta untuk fokus di sini. Jadi menitipkan pesan-pesan kepancasilaan dengan cara yang sesuai dengan psikologi anak," ujar Yudian.
Selain itu, BPIP berencana menggaet figur-figur yang dekat dengan generasi milenial. Agar para generasi muda mempunyai panutan yang mengaplikasikan nilai Pancasila di aktivitasnya.
"Kita akan juga bekerja sama dengan tokoh-tokoh yang mereka idolakan. Misalnya kalau mereka suka nyanyi, ya tokoh penyanyi milenial yang mereka sukai," ujar Yudian.
"Agar mereka ini tidak terasa bahwa mereka itu sebetulnya sedang kita ajak untuk berpancasila," lanjutnya.
BPIP juga akan lebih aktif di media sosial dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat. Sebab, peran media sosial saat ini sangat penting dalam menyebarkan informasi.
"Sehingga nanti akan ada, ya termasuk Tiktok segala macam itu. Sehingga nanti akan nyambung antara kira-kira kurikulum di sekolah dengan apa yang ada di luar kurikulum," ujar Yudian.