REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Yan Freski dan Darmadi dari Yogyakarta menerima penghargaan First Place Award dari China Association for Science and Technology (CAST) di Intel International Science and Engineering Fair (ISEF) 2011. Keduanya mendapatkan penghargaan dan hadiah 3.000 Dolar AS untuk penelitian faktor-faktor yang menentukan aliran Sungai Opak ke Samudera Hindia.
Selain Yan dan Darmadi, wakil Indonesia lainnya Andrey Halim dan Reyner Jong menerima penghargaan Certificate of Honorable Mention dari Society of Exploration Geologists untuk penelitian mereka dalam penggunaan komposit berbasis bambu untuk bahan bangunan tahan gempa.
"Kami sangat bangga dengan prestASI pelajar Indonesia di Intel ISEF 2011,dengan penghargaan First Place Award dari China Association for Science and Technology dan Certificate of Honorable Mention dari Society of Exploration Geologist.'' kata Santosh Vishwanathan, Country Manager, Intel Indonesia
Ia menambahkan bahwa memupuk bakat lokal untuk berkiprah di tingkat global merupakan bagian dari komitmen Intel dalam mendorong pertumbuhan sebuah negara dan pengembangan minat generasi muda dalam ilmu pengetahuan yang bisa meningkatkan tingkat persaingan negara tersebut dalam pendidikan. '' Di Indonesia, kami melakukannya lewat kerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yang menjalankan Lomba Karya Ilmiah Remaja," kata Santosh
Pada ajang ini, Matthew Feddersen dan Blake Marggraff dari Lafayette, California, menerima penghargaan tertinggi di ISEF, Gordon E. Moore Award dan hadiah 75 ribu dolar AS. Penghargaan diberikan atas penelitian mereka dalam mengembangkan pengobatan kanker yang secara potensial lebih efektif dan lebih terjangkau, dengan menempatkan sebuah logam di dekat tumor sebelum terapi radiasi.
Pada ISEF 2011 Tim Thailand yang terdiri dari Pornwasu Pongtheerawan, Arada Sungkanit dan Tanpitcha Phongchaipaiboon meraih Intel Foundation Young Scientist Award. Tim ini menyimpulkan bahwa gelatin yang ada di sisik ikan bisa digunakan dalam kemasan makanan - sebuah penemuan yang bisa menghasilkan efek positif jangka panjang bagi lingkungan. Ini merupakan pertama kalinya pelajar dari Asia Tenggara menerima penghargaan Intel Foundation Young Scientist Award.
Tahun ini, lebih dari 1.500 peneliti dan innovator muda terpilih untuk berpartisipasi dalam Intel International Science and Engineering Fair, lomba penelitian ilmiah SMU terbesar di dunia. Mereka dipilih dari 443 lomba penelitian ilmiah di 65 negara. Prancis, Tunisia, Uni Emirat Arab dan Macao termasuk negara yang pertama kali berpartisipasi di ISEF tahun ini.