Pertanyaan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ibu Evi, saya Hendra, Guru Matematika. Begini Bu, saya sudah mencoba membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.ed) untuk rancangan pembelajaran di kelas dengan bermacam-macam strategi mengajar. Tapi Bu, yang terkadang membuat kesal, anak-anak masih sering gaduh ketika saya mengajar. Di awal pembelajaran mereka memperhatikan, beberapa menit kemudian mereka gaduh lagi. Bagaimana cara mengatasinya ya Bu?
Terimakasih.
Hendra, Salatiga
Jawaban
Wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh,
Pak Hendra yang insyaallah diberkahi Allah swt, saya bahagia membaca surat Bapak. Bapak adalah guru yang luar biasa, mengajar dengan penuh perencanaan. Apa yang Bapak lakukan sebagai guru sudah benar. Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, tentunya hal pertama yang harus kita lakukan adalah membuat rencana pembelajaran. Bahkan Pak Hendra sudah mencoba berbagai strategi pembelajaran. Hanya, yang menjadi masalah meskipun Bapak sudah membuat rencana pembelajaran di kelas, menjadi tidak begitu kondusif karena siswa hanya bertahan konsentrasi pada awal mengajar saja.
Pak Hendra yang budiman, rencana pembelajaran bisa saja bersifat luwes, artinya dapat menerima perubahan atau penyesuaian dengan keadaan, suasana belajar, kondisi perbedaan siswa, mata pelajaran dan topik tertentu. Sebagai Guru Matematika, tentu Pak Hendra sudah melakukan strategi pembelajaran matematika yang menyenangkan bukan? Kebanyakan siswa masih menganggap matematika adalah pelajaran sulit, oleh karena itu tanpa pembelajaran aktif (active learning) dan menyenangkan, siswa akan sulit menerimanya. Jika Bapak sudah mengatur pembelajaran yang menyenangkan untuk membangkitkan gelombang alfa siswa, insyaallah siswa bertahan untuk konsentrasi. Jika siswa dapat berkonsentrasi dengan baik, tentunya mereka dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan. Jika pada saat tertentu terlihat siswa Anda sudah tidak berkonsentrasi, gaduh misalnya, cobalah mengkondisikan kelas dengan membuat energizing misalnya braingym (senam otak) atau kata-kata "Hai-Hello". Panggilah siswa-siswa Anda dengan "Hai", dan siswa Anda harus membalasnya dengan "Hello" atau sebaliknya. Namun tentu saja kata-kata tersebut harus sudah disampaikan sebelum Bapak memulai pelajaran, agar siswa tidak bingung. Pak Hendra juga bisa membuat variasi kata yang lain.
Pak Hendra yang selalu semangat, untuk mempertahankan konsentrasi siswa perbanyaklah aktivitas yang mengarah kepada pembelajaran siswa. Misalnya diskusi kelompok, simulasi dan sebagainya. Siswa akan mudah memahami pelajaran sampai 90 persen dari informasi yang disampaikan melalui apa yang dia lakukan. Tentu Bapak ingat, istilah "I hear I forget, I see I remember, I do I understand".
Selain itu Pak Hendra, faktor modalitas belajar siswa penting juga untuk diperhatikan dalam pengelolaan pembelajaran. Modalitas belajar adalah cara bagaimana siswa memproses informasi yang diterimanya. Menurut DePorter dkk (2000) terdapat tiga macam modalitas belajar yang digunakan oleh seseorang dalam pembelajaran, pemrosesan informasi, dan komunikasi yaitu mendengar (auditori), melihat (visual) dan melakukan (kinestetik). Mungkin ada sebagian siswa Anda yang modalitas belajarnya adalah auditori, maka pak Hendara bisa menyampaikan informasi dengan cara menjelaskan (ceramah) dengan penggunaan intonasi yang bervariasi, menggunakan nyanyian untuk mengingat rumus atau konsep matematika, berdikusi misalnya. Namun, bisa jadi ada siswa yang lebih mudah menangkap informasi dengan cara melihat (visual),atau membayangkan sesuatu (gambaran mental) oleh karena itu perbanyak penggunaan alat peraga pembelajaran, gambar, warna, grafik dan sebagainya. Mungkin tidak sedikit juga siswa Anda yang mudah menangkap informasi dengan cara melakukan langsung, misalnya dengan simulasi, bermain peran dan sebagainya. Untuk mengakomodasi kebutuhan semua siswa, Pak Hendra dapat menggunakan strategi pembelajaran dengan mengkombinasikan ketiga pendekatan modalitas tersebut.
Demikan Pak Hendra, jika Bapak dapat meramu prinsip-prinsip di atas untuk diaplikasikan dalam kelas, insyaallah siswa-siswa Bapak akan belajar matematika dengan konsentrasi penuh dari awal sampai akhir pelajaran. Harapan saya, nilai matematika siswa Anda akan meningkat tentunya, semoga. Semangat selalu Pak Hendra!
Evi Afifah Hurriyati, M.Si
Trainer Pendidikan & Kepala Program Sekolah Guru Ekselensia Indonesia LPI Dompet Dhuafa Republika