Rabu 18 Jul 2012 15:00 WIB

Mahasiswa Politeknik LP3I Medan Study Tour ke Tiga Negara

lp3i
Foto: lp3i
lp3i

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Belajar sambil jalan-jalan merupakan suatu kegiatan yang paling menyenangkan. Selain menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan, kegiatan study tour juga mempelajari kehidupan dan aktivitas usaha masyarakat di suatu daerah maupun Negara lain, sebagai penyesuaian dari mata kuliah yang ada di kampus.

Mahasiswa Politeknik LP3I Medan melaksanakan study tour ke tiga negara di Asean yaitu Singapura, Malaysia, Metropolitan University College, untuk menambah wawasan dan pengetahuan sekaligus liburan kenegara lain.

Rombongan mahasiswa yang mengikuti study toru tersebut sebanyak 32 orang terdiri dari 20 dari Politeknik LP3I Kampus Glugur By Pass, 2 orang dari Kampus Sisingamangaraja dan 10 orang dari Kampus Gajah Mada. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama 6 hari (10-15 Maret 2011).

“Kegiatan ini lebih banyak sebagai liburan dan menambah wawasan mahasiswa, supaya apa yang dipelajari selama ini di kampus seperti perdagangan internasioanl dan perkembangan teknologi di Negara lain tidak hanya sekedar banyangan saja, tetapi disini mahasiswa bisa melihat secara langsung, sehingga termotivasi untuk membangun Indonesia khususnya Medan seperti Negara-negara luar,” kata Pembina Politeknik LP3I Medan Ir H Fadya Harry Satwiko.

Kepala Kampus Politeknik LP3I Glugur By Pass Surya Hendra Putra menyebutkan, study tour ini dilaksanakan selama 6 hari lima malam yang diawali ke Penang Malaysia-Hdyai Thailand Kuala Lumpur Malaysia Metropolitan Universitas College-Johor-Singapura kemudian kembali lagi ke Kuala Lumpur-Thailand dan kemudian ke Penang baru balik ke Medan.

Surya menyebutkan, kegiatan study tour dan study banding tersebut merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan Politeknik LP3I Medan baik study tour di Indonesia maupun Malaysia. Namun untuk tahun ini study tour dilakukan di tiga Negara yaitu Malaysia, Thailand dan Singapura. “Tujuan untuk membuka wawasan mahasiswa tentang bagaimana perguruan tinggi dan mahasiswa di Negara lain itu seperti apa dan system pendidikannya serta kurikulumnya seperti apa”, ujar Surya.

Tommy Hardiano salah seorang mahasiswa, mengaku senang dapat mengikuti study tour dan study banding tersebut ke Negara lain, karena hal ini akan dapat menambah wawasan pengetahuannya tentang Negara yang akan dikunjungi tersebut tentunya yang berkaitan dengan mata kuliah yang diambilnya.(adv)

LP3I

sumber : LP3I
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement