REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin berkembangnya kewirausahaan di Indonesia, mendorong berbagai lembaga pendidikan untuk mengarahkan lulusannya menjadi pengusaha. Lembaga Pendidikan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3i) cabang Cilegon, berupaya membantu para lulusan yang berminat menjadi pengusaha dengan mencarikan 'bapak angkat' bagi mereka.
Branch Manager LP3i Cilegon Arief Rahman mengatakan, dalam upaya membantu para lulusan yang berminat dengan dunia kewirausahaan, LP3i Cilegon tak sembarangan. Mereka kini tengah menggodok sebuah program untuk mencarikan 'bapak angkat' bagi para mahasiswa yang berminat berwirausaha. Bapak angkat yang dimaksud adalah, perusahaan besar yang memiliki Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
LP3i akan mencarikan perusahaan yang telah memiliki program kemitraan yang matang untuk membantu para mahasiswa.
"Diharapkan bapak angkat mereka nanti dapat membantu dalam hal permodalan dan pelatihan berwirausaha," ujar Arief pada ROL saat ditemui beberapa waktu lalu.
Arief menambahkan, untuk daerah Cilegon LP3i akan lebih memfokuskanpada perusahaan-perusahaan industri. Sebab wilayah Cilegon merupakan
kawasan industri, baik industri besar maupun industri rumah tangga.
Arief mengaku LP3i Cilegon selama ini telah menjalin kerja sama yang baik dengan banyak perusahaan. Menurutnya ada sekitar 200 perusahaan di wilayah Cilegon yang telah bekerja sama dengan LP3I. Ia berharap kerja sama yang terjalin tersebut dapat memudahkan LP3I mencari bapak angkat bagi mahasiswa yang ingin berwirausaha.
"Nanti kita tinggal 'mengawinkan' antara perusahaan yang akan menjadi bapak angkat dengan para mahasiswa yang ingin berwirausaha," kata dia.
Selain itu Arief menambahkan, LP3i Cilegon juga akan segera mendirikan Rumah Entrepreneur untuk membantu mengembangkan program kewirausahaan. Rencananya tahun ini, Rumah Entrepreneur di Cilegon siap untuk dibuka.
Rumah Entrepreneur menurut Arief, akan menjadi wadah bagi para mahasiswa belajar berwirausaha. Sebab selama ini permasalahan yang banyak dihadapi mahasiswa yang ingin berwirausaha adalah, keterbatasan marketing, perencanaan keuangan serta modal. Di Rumah Entrepreneur ini akan banyak digelar diskusi dan coaching klinik mengenai bagaimana berwirausaha, bagi para mahasiswa.
"Kita juga akan coba gandeng Kadis Perdagangan Cilegon dan para pengusaha untuk memberi coaching klinik di Rumah Entrepreneur. Mereka diharapkan dapat berbagi soal perusahaan dan berwirausaha," ujar Arief.
Tak hanya itu, Rumah Entrepreneur juga disediakan untuk membantu mengoptimalkan industri rumah tangga yang banyak terdapat di Cilegon. Nantinya, melalui Rumah Entrepreneur para mahasiswa LP3i akan membantu mengelola home industri yang berada di sekitar wilayah Cilegon. (adv)