REPUBLIKA.CO.ID, Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan Masa Orientasi Mahasiswa di LP3I, yang sangat jarang ditemukan pada perguruan tinggi lain, suatu kegiatan rutin tahunan setiap menyambut kedatangan mahasiswa baru.
Masa Orientasi Siswa (MOS) merupakan sebutan yang biasa disebut dan sangat familiar di khalayak umum. Tujuan acara MOS sendiri adalah agar mahasiswa bisa lebih mengenal karakter institusi pendidikan yang mereka akan masuki.
LP3I menyebut MOS dengan PSPL – Pengenalan Sistem Pendidikan & Lingkungan .dimana kegiatan ini murni bertujuan membentuk mahasiswa baru lebih siap untuk mempersiapkan dalam hal kepemimpinan dan peduli terhadap kelestarian alam. PSPL mengedepankan sikap rapih, taat peraturan dan disiplin. Panitia tidak mempraktekan tindak kekekrasan fisik yang kerap kali terjadi pada saat penataran mahasiswa baru. Peserta lebih banyak menerima materi tentang bagaimana proses kuliah, pemberian motivasi, penngetahuan organisasi, kepemimpinan, perkenalan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), dsb.
Menurut Ray Andony Ollo yang merupakan calon mahasiswa baru Politeknik LP3I kampus Depok menyatakan bahwa,"awalnya saya sedikit takut juga dengan berita yang beredar tentang kekerasan dalam MOS, tapi saya yakin bahwa LP3I menanamkan jiwa profesional sehingga tidak akan melakukan tindakan kekerasan".
Hal ini pun di perkuat dengan penjelasan dari Gustyana Pradipta yang juga merupakan calon mahasiswi LP3I kampus Depok, ia menyatakan,"saya tidak merasakan kalo adanya tindakan yang tidak wajar dari kakak senior karena di sini yang saya rasakan adalah kekeluargaan".
LP3I ingin menciptakan anak bansa yang professional, oleh karena itu kegiatan PSPL mendorong mahasiswa menjadi mahasiswa yang berpikir kreatif, visoner, berjiwa sosial, memiliki jiwa kepemimpinan, serta rasa cinta Tanah Air Tinggi. LP3I menciptakan mahasiswa jadi penerus bangsa, menjadi pribadi yang unggul dalam segala bidang.
“Jangan Berpikir sukses untuk diri sendiri, Berpikirlah sukses untuk membahagiakan orang banyak” Tegas Aditya Mahasiswa LP3I Depok.
Dalam setiap kebangkian peradaban dimanapun di dunia ini, Pemudalah yang menjadi pembangkit perubahan. Seperti yang dikatakan oleh Hasan Al-Banna “Iman, Ikhlas, Semangat dan Amal merupakan karakter yang melekat pada diri pemuda, Karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertakwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar Amal adalah kemauan yang kuat. Itu semua tidak terdapat kecuali pada diri pemuda. (Rezky Permana. & Humas LP3I)