REPUBLIKA.CO.ID, Umat Muslim Kanada mencapai sekitar 1,9 persen dari 32,8 juta jiwa. Sebagian kecil di antaranya adalah kumpulan ibu-ibu pengajian Indonesia yang ada di bagian barat Kanada di kota Vancouver.
Sangat menarik liputan Pers LP3I kali ini dimulai dari pertemuan dunia maya sang penulis hingga bertemunya dia dengan Ummu Adam dalam satu titik kegiatan. Dengan islam tidak ada lagi batas wilayah, tidak ada lagi perbedaan ras, hanya disatukan dengan Aqidah dan kecintaan terhadap Allah semata.
Pengajian Khairun Nisa – Vancouver, British Columbia Canada merupakan group pengajian yang ada di Kanada, terdiri dari Ibu-ibu Indonesia yang berjumlah lebih dari 30 orang, kebanyakan dari mereka adalah pekerja/Ibu rumah tangga yang mengikuti suami mereka, tinggal di barat tidak membatasi ibu ibu super ini untuk terus mengkaji islam dari mulai menyelenggarakan kajian rutin sebulan sekali sampai dengan mendukung kegiatan kegiatan di negeri-negeri Muslim lainnya.
Salah satunya adalah sahabat Muslim kita di Canada Ummu Adam merupakan seorang dokter dan ibunda dari 1 orang putra dan 1 putri yang telah sejak 8 tahun lalu tinggal di Canada. Walaupun tinggal di Barat tidak ada kata hura hura dalam kamus hidupnya atau tergeret aqidah ke dalam sistem kufur. Semua waktunya di dedikasikan untuk keluarga, mengaji dan dakwah.
Ia menyadari, Sebagai Ibu yang berasal dari Indonesia yang tinggal di barat, tantangan saat ini tidak mudah. Menurutnya lingkungan di barat begitu bebas dan sangat individualis. Apabila ingin memegang Islam dengan sempurna, maka terasa seperti memegang bara Api. Islam yang mengajarkan mencintai muslim yang lain tetapi “Saat ini faktanya banyak saudara muslim yang tidak perduli dengan saudara muslim lainnya” sahutnya.
Saat penulis menanyakan kenapa ibu-ibu pengajian Kanada ingin ikut berpartisipasi dengan memberikan Waqaf Alquran untuk Papua-Indonesia yang di selenggarakan oleh LP3I? beliau menjawab, “Tentu saja kami akan berpartisipasi, ini sangat berhubungan karena mereka adalah Saudara dan saudari Muslim kita yang butuh perhatian kita agar dapat mempelajari Islam dengan sempurna sehingga mereka dapat meraih kehormatan dan martabat mereka sebagai umat yang cemerlang, maka sudah barang tentu kita harus menunjukan dukungan kita dan solidaritas kita. Kepedulian kami untuk Papua dan semua negri negri muslim lainnya jawabnya dengan begitu bersemangat.”
Kami bangga dan mendukung atas apa yang telah di lakukan oleh mahasiswa mahasiswa LP3I (lembaga Pendidikan & Pengembangan Profesi Indonesia) bersama ustad Fadlan Garamatan. Beliau berujar, “Jadilah generasi cemerlang yang hanya cinta Alquran, yang berkomitmen hanya akan tunduk pada semua aturan Allah tanpa terkecuali”. (IRN/ADV)