Rabu 14 Jul 2010 04:05 WIB

Mendiknas: Pendidikan dan Olahraga Harus Diintegrasi

Rep: Anissa Mutia/ Red: Endro Yuwanto
Mendiknas M Nuh
Mendiknas M Nuh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh, mengatakan olahraga dan pendidikan perlu diintegrasikan. Olahraga dan pendidikan adalah satu paket kegiatan dalam rangka pembentukan karakter dan jati diri bangsa.

"Jangan sampai gara-gara bagus di olahraga, putus sekolah, itu kan sayang,” ujar Mendiknas saat membuka Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional (O2SN) 2010 di Istora, Senayan, Jakarta, Selasa (13/7) .

Mulai 2011, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) berjanji siswa yang mengikuti olimpiade olah raga akan mendapat kesempatan khusus dalam pembinaan tanpa mengorbankan pendidikan.

Mendiknas mengungkapkan, O2SN memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan prestasi tidak hanya secara akademik, tetapi juga di bidang olah raga. Mendiknas optimistis, dunia pendidikan dan olah raga dapat berjalan beriringan.

"Tidak diragukan lagi dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan Indonesia akan menjadi gudang atlet-atlet peserta olah raga baik nasional maupun internasional, " ujar Mantan Menteri Komunikasi dan Informsi itu.

Saat ini O2SN 2010 tengah berlangsung sejak 13-16 Juli 2010 di Istora Senayan. Tema tahun 2010 adalah 'O2SN sebagai Sarana Pendidikan Karakter untuk Membangun Keberadaban Bangsa'. Ajang olah raga bagi siswa SD sampai dengan SMA ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan dan membina kebugaran raga, rasa sportivitas, sikap kompetitif, dan kerja sama peserta didik. Selain itu untuk menumbuhkembangkan sikap menghargai keberhasilan atau prestasi siswa lain.

Mendiknas berharap, di samping mempertandingkan olahraga yang sudah dikenal, O2SN dapat mempertandingkan olahraga tradisional. Menurutnya, olah raga tradisional seperti pencak silat, kasti, dan gobak sodor merupakan bagian dari warisan budaya yang harus dipertahankan. "Sekarang momentum yang bagus bersamaan dengan membentuk karakter bangsa," ujarnya.

Direktur Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdiknas, Suyanto mengatakan O2SN telah dilaksanakan untuk ketiga kalinya. Tahun ini O2SN diikuti oleh 1.452 siswa SD, 1.551 siswa SMP, 726 siswa SMA, dan 264 siswa SLB. "Total peserta 3993 atlet," katanya.

Cabang olah raga yang dipertandingkan meliputi sebelas cabang olah raga jenjang SD, yakni atletik, senam, renang, bulutangkis, sepak bola, voli mini, tenis meja, tenis, karate, pencak silat, dan catur. Kemudian tujuh cabang olah raga jenjang SLB, yakni lari 100 meter, lompat jauh, lempar cakram, balap kursi roda, bulutangkis, catur, dan tenis meja.

Sementara untuk jenjang SMP meliputi sebelas cabang olah raga, yakni atletik, senam, renang, bulutangkis, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis, karate, pencak silat, dan catur. Pada jenjang SMA mempertandingkan lima cabang olah raga, yakni atletik, bulutangkis, tenis meja, karate, dan pencak silat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement