REPUBLIKA.CO.ID,SYDNEY--Satu tim riset Australia sedang mencari jalan untuk mencegah ikan-ikan paus mati secara tidak sengaja akibat operasi nelayan komersial di lepas pantai Australia Barat. Studi, yang dipimpin oleh Profesor Shaun Collin dari Universitas Australia Barat, sedang berusaha memahami lebih baik mengenai sistem kecemasan ikan paus, untuk membuat jalan guna menghalau mereka dari alat penangkapan ikan.
Prof. Collin pada Senin mengatakan penelitian itu tujuannya untuk menghalau ikan-ikan paus dari peralatan penjaringan ikan oleh nelayan. "Menggunakan metal yang mencapai air laut dan menciptakan suatu medan listrik yang dapat mengganggu sistem penerimaan listrik dari ikan paus itu sendiri," katanya.
Collin mengatakan memahami aktivitas otak ikan paus dapat memainkan peranan kunci dalam melindungi spesies tersebut. "Semua informasi ini secara parsial berguna untuk mengetahui kenapa ikan-ikan paus hidup di tempat mereka berada, juga dapat mengurangi interaksi negatif apapun dengan manusia.
Sementara itu, pada tahun lalu, Menteri Lingkungan Hidup Australia Peter Garret menyambut baik laporan dari Dana Internasional bagi Kesejahteraan Hewan (IFAW), yang menyatakan bahwa kelompok pengawas penangkapan ikan paus menghasilkan 2,1 miliar dolar AS dari sektor pariwisata di seluruh dunia. Garret berbicara di depan Komisi Penangkapan Ikan Paus (IWC), tempat negara yang pro dan anti-penangkapan ikan paus membahas secara mendalam masalah apakah akan mengizinkan peningkatan perburuan hewan mamalia laut tersebut.
Pada 2008, lebih dari 13 juta orang telah melakukan perjalanan untuk mengawasi penangkapan ikan paus di 119 negara, katanya. Negara yang anti-penangkapan ikan paus berjuang untuk melestarikan moratorium 1986 mengenai perburuan ikan paus, kendati Norwegia dan Islandia sudah tidak mengacuhkan lagi.
Jepang, yang menyatakan penangkapan ikan paus adalah bagian dari kebudayaannya, membunuh lebih dari 1.000 ikan paus per tahun melalui celah dalam kesepakatan 1986, yang mengizinkan perburuan ikan paus buat penelitian ilmiah. Penelitian Prof. Collin tersebut akan dilakukan di lepas pantai Australia Barat, termasuk kawasan-kawasan Australia Baratlaut, dan lebih jauh lagi di Ningaloo.