REPUBLIKA.CO.ID, Peneliti dari Universitas Islam Malang (Unisma) berhasil menemukan peningkatan kualitas kedelai melalui bantuan asap sigaret. Partikulasi asap yang diperkaya dengan asam amino proline, alanin, dan sistein mendorong akar kedelai varietas burangrang tumbuh sangat cepat, panjang, dan lebih kuat. Temuan ini bisa meningkatkan budi daya kedelai lokal sekaligus memupus ketergantungan impor yang selama ini menjadi momok masyarakat dan perajin tahu/tempe.
“Budi daya kedelai lokal begitu mudah dilakukan dengan bantuan partikulasi asap rokok dan bisa mendongkrak pendapatan petani kedelai,” kata peneliti Unisma, Ir Tintrim Rahayu MSi, Kamis (18/11), di Malang, Jatim. Pengasapan asam amino dalam divine cigarette, tuturnya, membantu tanaman menjalankan fungsinya dengan baik, meningkatkan produktivitas pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta meningkatkan jumlah klorofil sehingga lebih cepat hijau dan meningkatkan aktivitas fotosintesis.
Pengaruh partikulasi asap rokok, papar Tintrim, memacu jumlah akar lateral menjadi sangat menonjol ketimbang biji kontrol atau tanpa pengasapan yang jumlahnya hanya 2,4. Sementara dengan partikulasi asap, jumlah akar lateral menjadi berlipat-lipat: dengan asap proline ( jumlah akar lateral menjadi 20), alanin (16), dan sistein (14,2). Demikian pula ukuran panjang dan diameter hipokotil, biji yang diasapi dua kali lebih panjang ketimbang kedelai kontrol. Akar lateral yang banyak, uranya, membuat tanaman lebih kuat dan tahan di lahan minim air, meningkatkan produktifitas seperti mengangkut air dan unsur hara sehingga meminimalkan kematian tanaman oleh sebab kekeringan.
Sementara itu dihubungi secara terpisah, ahli biologi sel Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof Dr Sutiman B Sumitro, mengemukakan sistem kehidupan memiliki ide yang diletakkan dalam setiap komponen partikulasi skala 1-100 nanometer. Nano adalah satuan panjang sebesar sepertriliun meter. Ukuran tersebut satu juta kali lebih kecil ketimbang diameter rambut manusia.
“Potensi untuk memperkecil sampai ukuran partikel bahkan level nano, dimungkinkan melalui partikulasi asap rokok. Level nano mempermudah berfungsinya segala proses kehidupan organisme, termasuk tanaman,” kata Sutiman B Sumitro sembari menyebutkan bahwa asam amino diketahui merupakan penyusun protein yang digunakan untuk proses hidup, dimasukan dalam rokok yang diambil dalam bentuk asap untuk diperkecil sampai ukuran partikel. Pemberian beberapa asam amino dalam partikulasi asap rokok mempengaruhi kecepatan perkecambahan dan pertumbuhan kecambah biji kedelai itu tadi.
Tintrim mengemukakan, pemberian asam amino dalam partikulasi asap rokok berpengaruh nyata terhadap panjang akar primer, jumlah akar lateral dan panjang maupun diameter hipokotil. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Biji kedelai yang sudah diasapi dengan prolin, alanin dan sistein yang telah diperkecil ukurannya dalam partikulasi asap, menjadi gampang menyerap protein untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Pemberian prolin, alanin dan sistein dalam partikukasi asap rokok berpengaruh nyata terhadap panjang akar primer dibanding biji kontrol. Beberapa perlakuan yang paling bepengaruh terhadap pertumbuhan panjang akar primer pada prolin adalah 7,7 cm, sistein 6,6 dan alanin 5,8. Sedang pada kontrol panjang akarnya cuma 2,7 cm.