REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Sejarah mencatat Christopher Columbus sebagai penjelajah dunia yang berasal dari Portugis. Namun, apakah itu benar adanya. Pasalnya, sebuah buku yang baru dirilis menyebutkan sang penjelajah merupakan anak dari raja Polandia yang hidup terasing di Madeira, Portugal. Artinya, Columbus bukanlah Portugis tulen melainkan Polandia.
Fakta itu nyatanya diamini pakar sejarah Portugis yang meyakini kebenaran identitas Columbus dengan merujuk pada dokumen misterius yang ditemukan 500 tahun kemudian. Disebutkan, tempat lahir Columbus tercatat dalam dokumen adalah Genoa, Italia. Namun, selama berabad-abad, Columbus diklaim merupakan kewarganegaraan Yunani, Spanyol, Perancis, Portugal bahkan Skotlandia. Pengklaim lain bahkan menyebut Columbus merupakan seorang Yahudi yang bekerja sebagai agen ganda Kerajaan Portugal.
Akan tetapi, klaim-klaim itu akhirnya mengerucut pada data yang menyebut Columbus memiliki darah bangsawan yang berasal dari Polandia, tepatnya raja Vladislav III yang tersingkir paskaperang Varna tahun 1444. Sementara buku ketiga, Manuel Rosa menyebutkan Vladislav III bertahan hidup setelah kalah perang dengan tentara Turki Ottoman. Kekalahan itu menyebabkan Vladislav III dan keluarga kerajaan lain mengasingkan diri di kota Madiera. Di tempat itu, Vladislav dikenal sebagai Henry dari Jerman dan kemudian menikah dengan perempuan ningrat Portugal. Rosa berasumsi Columbus dibuatkan identitas baru oleh ayahnya untuk menghindarkan diri dari kejaran tentara Ottoman.
"Pengadilan Eropa tahu siapa Columbus sebenarnya dan menjaga rahasia itu untuk sebuah alasan," papar peneliti asal Duke University, North Carolina. "Pemahaman kami bahwa identitas Columbus merupakan kesalahan informasi selama 500 tahun. Kami tidak bisa membuktikan kebenaran itu lantaran kami mendapatkan informasi yang salah dan tersembunyi," papar Rosa seperti dikutip Telegraph.
Apa yang dikatakan Rosa mendukung catatan sejarah yang menyebut Columbus menikahi perempuan ningrat sebelum dia menjelajahi dunia. Pernikahan antara rakyat biasa, dengan asumsi Columbus terbilang rakyat biasa, dengan puteri kerajaan bukanlah hal yang lumrah di zaman itu. Secara logis, fakta itu sekaligus mengukuhkan Columbus sebagai sosok darah biru bahkan sebelum dirinya diangkat menjadi pahlawan oleh kerajaan Portugal.
"Pengetahuannya dibidang geografi, astronomi, aljabar, kartografi dan bahasa sandi merupakan bentuk pengetahuan yang tidak mungkin dimiliki seorang rakyat biasa saat itu," klaim Rosa. Bukti lain, kapal yang dinahkodai Columbus menggambarkan lukisan yang menyimbolkan Raja Polandia. Fakta lain, dia memiliki rambu merah, berkulit putih dan bermata biru.
Meski demikian, asumsi Rosa baru bisa dibuktikan dengan tes DNA. "Saya sudah meminta Katedral di Krakow untuk memperbolehkan mengambil contoh rambut Vladislav II yang merupakan kakek Columbus. Dengan begitu, asumsi saya bisa dibenarkan secara ilmiah," papar Rosa.