Selasa 30 Nov 2010 23:26 WIB

Dolly, Domba Hasil Kloning Itu Terlahir Kembali

Rep: Daily Mail/ Red: Budi Raharjo
Dolly generasi pertama
Dolly generasi pertama

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Masih ingat domba bernama Dolly, hasil kloning yang kali pertama dilakukan 14 tahun lalu? Ya, Dolly kembali terlahir. Tak hanya satu, namun kini jumlahnya menjadi empat ekor.

Ilmuwan Inggris baru-baru ini kembali sukses melakukan kloning dengan menggunakan salinan genetik yang dulu digunakan untuk menghasilkan Dolly generasi pertama. Salinan genetik itu diambil sekitar tujuh tahun lalu.

Sebagai mamalia pertama yang dikloning dari sel dewasa, Dolly menjadi berita besar di seluruh dunia ketika dilahirkan di Institut Roslin dekat Edinburgh pada 1996. Kloning itu dinilai sebagai langkah awal bagi perubahan besar yang kelak bisa terjadi pada makhluk hidup, kendati masih diselimuti banyak kontroversi.

Kloning pertama kali itu masih menyisakan banyak kekurangan karena risikonya yang tinggi, seperti kematian dini dan serangan terhadap berbagai jenis penyakit pada hewan hasil kloning. Dolly pun kemudian hanya bertahan hidup sampai usia enam tahun karena terserang penyakit paru-paru akut dan arthritis.

Percobaan kloning Dolly generasi kedua ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Nama Dolly diambil dari nama penyanyi country, Dolly Parton. Dolly diciptakan dari sel yang diambil dari kelenjar susu. Sisa dari sampel jaringan telah dibekukan, hingga kemudian dicairkan kembali untuk mengkloning keempat Dolly yang baru.

Secara genetis, Dolly generasi pertama dan kedua sama persis. Profesor Keith Campbell yang menjaga keempat Dolly itu di Universitas Nottingham mengatakan, ''Keempat Dolly masih hidup dan sehat. Ini merupakan genetik Dolly.''

Kloning Dolly dekade lalu dilakukan melalui proses yang panjang dan berliku. Secara keseluruhan, 277 sel telur digunakan dan hanya satu domba Dolly yang selamat. Namun kini, hanya lima embrio yang diperlukan untuk memproduksi tiap-tiap Dolly generasi kedua.

Profesor Campbell mengatakan, kesehatan para Dolly sedang diawasi dengan ketat. ''Mereka tidak memiliki masalah kesehatan. Mereka juga tidak memperlihatkan tanda-tanda penyakit Arthritis sebagaimana dulu dimiliki Dolly,'' ungkapnya.

Hasil pengembangan kloning ini rencananya akan diterbitkan oleh Profesor Campbell secara lengkap di sebuah jurnal ilmiah. Ilmuwan telah memperbaiki metode dan teknologi kloning ini untuk memperkecil risikonya sehingga kloning bisa dilahirkan dengan sehat. Meskipun, metoda yang digunakan diakuinya masih belum sempurna.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement