REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awal pembangunan di beberapa negara maju adalah melalui SDM. Karena itu, prioritas di negara-negara maju itu adalah peningkatan kualitas guru. Negara maju menerapkan standar bagi guru di negaranya.
Di Indonesia, hal ini terus diupayakan. Salah satunya dengan menjadikan profesi guru sebagai jabatan profesional, sebagaimana juga profesi dokter, bidan dan sebagainya.
'' Tidak heran jika fakultas ilmu pendidikan di Indonesia banyak diminati, '' kata Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Syaiful Bakhri pada Seminar Nasional dengan tema Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang Pengembangan Keprofesian Keberlanjutan dan Uji Guru di Aula Pascasarjana lantai 3, baru baru ini.
Acara yang menghadirkan Prof. Widodo sebagai pembicara tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UMJ.
Masih menurut rektor, bahwa profesi keberlanjutan berarti adanya penerapan standar paling puncak dalam rangka pengembangan profesi guru. Ia percaya bahwa dengan mutu guru yang semakin baik Indonesia akan semakin maju. "Peradaban ini berada di tangan guru," kata Rektor.
Menurut Widodo guru memiliki pengaruh terhadap prestasi siswa secara signifikan. Ia mengajukan sebuah hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pada siswa dengan kualitas guru yang baik hasil ujian siswa meningkat sekitar 90 persen sedangkan pada siswa dengan kualitas guru yang rendah hasil ujian siswa turun hingga 37 persen.
Untuk itu, lanjutnya, diperlukan uji kompetensi guru yang berfungsi sebagai pemetaan kompetensi guru. Uji kompetensi guru ini berguna sebagai penilaian terhadap kinerja guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya.