REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan orasi di hadapan pimpinan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), wisudawan dan orang tua wisudawan UMJ di Gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE) Serpong, Selasa (29/11). Menurut Gatot Nurmantyo dunia sekarang mengalami krisis ekonomi, pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5.72. Pada tahun 2015 mencapai 5,4 dan yang terandah tahun 2015 mencapai 4,75.
Pada posisi terendah ini, menurut Gatot cukup berbahaya. Krisis ekonomi menyebabkan depresiasi dan dampaknya pasti sebanding dengan meningkatnya kejahatan dan konflik. Dia menyebut sebanyak 70 persen konflik di dunia ini berlatar belakang energi, bukan lagi berlatar belakang ideologis atau agama, dan hal ini berdampak pada kompetisi global.
Akibat konflik ini menurutnya, 4 juta orang mengungsi dari berbagai negara dan diperkirakan tahun 2020 mendatang akan ada pengungsi besar-besaran sebanyak 60 juta orang mengungsi. "Begitu banyaknya konflik yang terjadi di dunia ini, konflik di Irak, Iran, Kuwait, Yaman, Sudan, Kongo, Nigeria, dan terakhir di Ukraina," ujar Gatot.
Gatot menambahkan ancaman di dalam negeri Indonesia adalah terorisme. Indonesia merupakan tempat paling aman bagi terorisme untuk berkembang karena Indonesia menerapkan pidana terorisme. Berbuat dulu, baru dilakukan penyelidikan dan penyidikan. Di negara lainnya, terorisme diberlakukan pidana kejahatan Negara. Pendanaan terorisme di Indonesia, kata dia, juga paling besar dari negara lainnya.
Sebanyak 1.212 alumnus UMJ dengan khidmat mendengarkan orasi Gatot Nurmantyo.