REPUBLIKA.CO.ID, SABAH -- BUMN menyerahkan bantuan kepada Community Learning Center (CLC) Tunas Harapan Bangsa di Sabah. Penyerahan dilakukan oleh Manager Konstruksi Rekind, Welly Abizar kepada Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kota Kinabalu, Akhmad DH Irfan.
Bantuan ini berawal dari sebuah kunjungan kerja Konjen RI Sabah, Malaysia ke Proyek Samur di Kota Sepitang Sabah dengan kontraktor Rekayasa Industri Malaysia Sdn Bhd (REKIND), April 2016 lalu. Pada kesempatan itu, Konjen RI menceritakan kepada Direksi REKIND tentang kondisi sekolah CLC Tunas Harapan Bangsa yang masih seadanya dengan bangunan separuh dinding papan tanpa toilet.
Atas usulan Konjen RI, REKIND sebuah BUMN Indonesia kemudian setuju untuk membantu dengan membangunkan tambahan 2 buah ruang kelas dari material kontainer. Selepas dua pekan pembangunan dibantu oleh NHY Contractor maka pada hari Selasa, (6/12), REKIND melaksanakan penyerahan bantuan 2 buah ruang kelas tersebut kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu Sabah.
Manager Konstruksi Rekind Welly Abizar mengatakan REKIND membantu CLC Tunas Harapan Bangsa karena kondisi sarana dan prasarana sangat kurang sehingga menghambat kelancaran aktivitas kegiatan belajar dan mengajar para siswa.
“Direksi REKIND memutuskan membantu dengan membangunkan 2 buah ruang kelas selepas mendapatkan laporan dari Konjen RI. Semoga bantuan ini dapat membantu CLC dalam pelayanan pendidikan kepada anak WNI/TKI di wilayah sekitar Kimanis,” kata dia.
Koordinator Fungsi Sosbud KJRI KK, Cahyono Rustam menambahkan bahwa bantuan ruang kelas belajar mengajar untuk anak-anak TKI di CLC Tunas Harapan Bangsa Kimanis telah melengkapi ruang kelas CLC Tunas Harapan Bangsa menjadi 6 buah sehingga setiap kelas memiliki ruang belajarnya sendiri.
Konjen RI, Akhmad DH. Irfan mengatakan bantuan fasilitas yang diberikan oleh REKIND dibantu NHY merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), khususnya terhadap pendidikan anak-anak Indonesia di Sabah.