REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menyelenggarakan seminar bertema “Brain Healthy Life Style and Workshop Early Detection and Cognitive Stimulation, atau Gaya Hidup Otak Sehat” di Aula FKK UMJ pada Sabtu (18/2) lalu.
Acara Seminar dihadiri sekitar 150-an mahasiswa, dosen, dan tenaga kesehatan lainnya, dari UMJ dan dari Rumah sakit serta fakultas kedokteran lain se-Jabotabek. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari kegiatan ilmiah rutin yg mulai dilakukan di FKK UMJ sejak akhir tahun 2016.
Selain itu, kegiatan ini merupakan penerapan tri darma perguruan tinggi, sebagai pusat pengembangan ilmu yang berkelanjutan. Topik ini menarik diperbincangkan, mengingat issu-issu kesehatan yang berkembang dalam dua dasawarsa terakhir baik internasional, regional, maupun lokal, di mana banyak negara mencanangkan gerakan Brain Decade.
Amerika Serikat (AS) mulai mencanangkan Brain Decade sejak tahun 2000. Otak merupakan pusat dari seluruh kegiatan yg berlangsung dlm tubuh manusia, baik aktivitas yg disadari (korteks) maupun aktivitas otonom (brainstem dan spinal cord).
Dengan mengamati fakta yg terjadi di lingkungan Muhammadiyah, dan juga pemahaman bahwa sumber daya yang berkualitas adalah manusia yang memiliki otak yang sehat. Narasumber yang menyampaikan materi pada seminar ini adalah: Dr dr Anwar Wardy Warongan SpS (K), Dr dr Sitti Airiza Jenie SpS (K), dan dr Robiah Khairani Hasibuan SpS (K).
Ketiga narasumber ini merupakan staf pengajar tetap di Departemen Neurologi FKK UMJ, dan merupakan pakar-pakar dalam bidang neurobehaviour. Pada kegiatan workshop kembali dr Robiah Khairani Hasibuan SpS dan Dr dr Yuda Turana SpS menyampaikan materi terkait dengan Early Detection for Dementia dan Cognitive Stimulation.
Dr dr Yuda Turana SpS adalah Dekan FK Unika Atmajaya dan merupakan pakar yang diakui dalam bidang neurogeriatri. Dekan FKK UMJ, dr. Slamet Sudi Santoso, M.PdKed selalu memotivasi sivitas akademika FKK UMJ untuk terus melakukan bebagai kegiatan akademik guna mendorong atmosfir akademik yang lebih dinamis.
“Kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan secara berkala, sehingga FKK UMJ dapat menjadi bagian dari intitusi yg mengembangkan ilmu kedokteran secara berkesinambungan”, kata Slamet dalam keterang pers tertulis kepada Republika, Rabu (22/2).
Selain mengundang narasumber dari kampus lain, UMJ juga melakukan kerjasama akademik dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Banten yang diwakili oleh Dr Budi Suhendar SpFM. Dari kegiatan ini, peserta diharapkan dapat mengenali hal-hal yang terkait dengan gangguan kognitif maupun demensia, dan dapat melakukan skrining serta merencanakan intervensi berupa cognitive stimulation.