REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerjasama antara Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) lembaga perlindungan anak PBB, Unicef dan Kementerian Sosial terkait pelatihan materi penguatan kapabilitas anak mulai membuahkan hasil.
Sejumlah mahasiswa komunikasi dan kesejahteraan sosial UMJ telah memaparkan karya mereka dalam bentuk video maupun alat peraga. Antusiasme mahasiswa terlihat dari hasil konsep materi kampanye yang sangat kreatif. Mulai dari short movie, video animasi, stop motion, poster, board game, hingga video klip lagu.
Beberapa produk rekaman video yang merupakan paparan awal mahasiswa menceritakan persoalan sosial yang banyak dialami anak dalam pergaulan kesehariannya. Salah satunya adalah karya video yang berjudul Shift. Film berdurasi sekitar lima menit tersebut menceritakan seorang anak yang ditinggal orang tuanya sehingga membuatnya diasuk orang lain.
Si anak akhirnya berkenalan dengan lingkungan baru yang membuat prilakunya berubah. "Syutingnya dua hari, ini kerja bareng antara anak komunikasi dengan kesejahteran sosial," kata Adnan, penulis naskah film tersebut.
Astrid Gonzaga Dionisio, Child Protection Specialist Unicef, usai menyakiskan penayangan singkat sejumlah video karya siswa UMJ mengaku senang. Mereka dinilai cukup kreatif dalam menampilkan berbagai produk yang nantinya akan digunakan sebagai alat peraga dalam sosialisasi program perlindungan anak yang diselenggarakan Unicef.
Namun, Astrid meminta para peserta untuk mendatangi kantor Unicef di Jakarta guna memperbaiki karya mereka agar lebih baik lagi. "Saya ingin melihat story board cerita mereka," katanya, Senin (24/6).
Puti Chairida Anwar, Kasubdit Pelayanan Sosial Anak Balita Kemensos juga menghargai karya para siswa yang dibuat dalam waktu cukup singkat dengan biaya yang terbatas. Materi tersebut rencananya akan dijadikan pilot project Unicef untuk didstribusikan sebagai media penguatan perlindungan anak di seluruh Indonesia. "Isinya bagus dan akan dipakai mitra kami di seluruh Indonesia," katanya.
Hasil riset menunjukkan masih banyak anak-anak yang memelukan bantuan perlindungan dan penguatan kapabilitas karena berbagai masalah sosial. Diantaranya anak yang berhadapan dengan hukum, anak terlantar, anak jalanan, anak yang mengalami eksploitasi seksual, anak yang menikah di usia dini, serta anak yang mengalami bullying.