IHRAM.CO.ID, MALANG – Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan ceramah umum di hadapan ribuan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kota Malang, Senin (2/9).
Dalam ceramahnya tersebut, Haedar mengutarakan petuah sekaligus bekal yang diharapkan dapat menjadi dorongan bagi para mahasiswa.
"Pertama, jadikan kampus ini sebagai tempat untuk menempa diri dengan kekuatan karakter, akhlak mulia," kata Haedar di UMM, Kota Malang, Senin (2/9).
Menurut Haedar, generasi yang diukir dalam sejarah peradaban bangsa tentu harus memiliki karakter jujur. Lalu terpercaya, kuat kemauan dan mulia. Hal ini salah satunya dapat dipelajari dari para pemuda yang ditulis Allah SWT dalam surah al-Kahfi.
Para pemuda tersebut, kata Haedar, memiliki keimanan yang baik terhadap Allah SWT. Tidak hanya kekuatan iman, tapi juga berkarakter baik. Oleh sebab itu, sosok-sosok pemuda tersebut sangat tepat menjadi contoh bagi generasi saat ini.
Generasi muda juga perlu mengenal bagaimana Nabi Muhammad SAW muda. Nabi yang mendapatkan gelar al-amin (yang dapat dipercaya) ini berhasil menyatukan kekuatan Arab yang suku-sukunya mudah terpecah. Apalagi, masyarakat Arab di masa itu lebih suka menyelesaikan masalah dengan kekerasan.
Nabi Muhammad SAW muda berhasil menyatukan perbedaan suku di Arab dengan simbol hajar aswad. Lalu pemuda ini pun diangkat menjadi nabi di masa selanjutnya. Muhammad SAW bisa melahirkan peradaban Islam mendunia sehingga menjadi kekuatan semesta.
Selain itu, Haedar juga mengingatkan mahasiswa UMM tentang penanaman nilai penting di Muhamadiyah. Hal ini lebih tepatnya memaknai ayat pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Ayat ini membuktikan bukan shalat, zakat, puasa yang diutamakan Allah SWT. "Tetapi 'iqra'. Coba kalian pelajari lima ayat surat itu. Itu sungguh mendalam," kata dia.
Menurut Haedar, surah al-Alaq bukan sekadar perintah membaca atau literasi. Namun lebih menekankan pada tradisi ilmu dan mengkaji. Kekuatan berpikir harus bersinergi dengan berzikir.
Haedar juga mendorong mahasiswa agar memiliki karakter tekun dan kerja keras. Tidak lupa juga memiliki amal kebajikan di samping keilmuan yang tinggi. "Karena setinggi apapun ilmu enggak akan ada maknanya ketika tidak diamalkan," terang Haedar.