Jumat 07 Sep 2018 07:00 WIB

Menpora Ogah Tanggapi Soal Roy Suryo

Ia justru mengomentari pujian SBY tentang keberhasilan Asian Games

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Esthi Maharani
Menpora, Imam Nahrawi.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menpora, Imam Nahrawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo dikabarkan belum mengembalikan Barang Milik Negara (BMN) sebanyak 3.226 unit. Ditemui usai menggelar rapat di Komisi X DPR RI, Kamis (6/9) Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengaku tidak ingin menanggapi persoalan tersebut.

"Tadi tidak dibahas (dalam rapat)," kata Imam di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Ia menjelaskan, di dalam rapat tersebut hanya membahas tiga hal yaitu pertama terkait rencana kerja anggaran 2019, Kedua membahas Dana Alokasi Khusus untuk penbangunan Gelanggang Olahraga standar internasional di kurang lebih 40 titik kabupaten/kota. Ketiga membicarakan tentang keberhasilan olahraga pencak silat dan rencana membawa pencak silat ke ajang olahraga dunia.

Saat kembali disinggung soal Roy Suryo, Imam kembali menegaskan tidak ingin menjawab. Ia justru mengomentari pujian Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas keberhasilan diselenggarakanya Asian Games 2018.

"Sekarang ini masyarakat sedang euforia Asian Games, bahkan Pak SBY memberi acung dua jempol. Penyelenggaraan sukses, prestasi sukses. Karenanya, kita terima kasih kepada beliau, itu artinya Pak SBY memberikan apresiasi luar biasa pada para pejuang dan atlet kita," ujarnya.

Sementara itu Sesmenpora Gatot Dewa Broto menyebut ada usulan dari Menpora untuk bertemu dan duduk bersama membahas persoalan tersebut dengan Roy Suryo. Namun belum diketahui kapan pertemuan keduanya akan digelar.

"Karena tadi pak menteri mengatakan jangan sampai euforia kesuksesan, suasana kegembiraan Asian Games ini juga malah larut ke dalam isu-isu yang lain, itu aja poinnya. Tapi kalau bisa kita selesaikan secara baik-baik," ungkapnya

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement