REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Universitas Krisnadwipayana (Unkris) melibatkan orang tua mahasiswa baru untuk memantau pelaksanaan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Prospek). Pola baru ini untuk menyakinkan kepada orang tua mahasiswa baru bahwa Prospek Unkris benar-benar masa perkenalan studi dan tidak ada kekerasan atau perploncoan.
"Semua dirancang untuk kebersamaan antarmahasiwa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, dan mahasiswa dengan karyawan. Itu yang membedakan dengan ospek-ospek di tempat lain," kata Rektor Universitas Krisnadwipayana Dr Abdul Rivai, Rabu (5/9).
Rivai berharap orang tua mahasiswa baru lebih yakin dan percaya dengan kegiatan di Unkris selanjutnya. Berkat kepercayaan itu, lanjut Rivai, penerimaan mahasiswa baru Unkris melebihi target yakni sebanyak 2.300 mahasiswa.
Rivai akan mewajibkan mahasiswa baru untuk mengikuti program pendidikan karakter yang disebut Jumat Sehat. Rivai menjelaskan, pembentukan karakter mahasiswa yang jujur sudah dilakukan sejak 4 tahun lalu di Unkris. Jumat Sehat yang digelar setiap hari Jumat ini untuk menanamkan akhlak dan perilaku yang baik kepada mahasiswa. "Ada bimbingan rohani menjelang Sholat Jumat. Di situ diajarkan mengenai kejujuran dan amanah," kata Rivai.
Jumat Sehat ini, lanjut Rivai, juga diharapkan membentuk sikap mental dan prilaku mahasiswa. "Materi Jumat Sehat sesuai dengan keinginan pemerintah yakni mengembalikan pemahaman wawasan kebangsaan, nilai-nilai patriotisme, dan nilai luhur Pancasila. Sejalan dengan konsep pembinaan SDM nasional," ujar Rivai.