Jumat 07 Sep 2018 10:53 WIB

Kominfo dan PBN Sosialisasikan Gerakan Anti-Hoax

Gerakan tersebut sangat penting di era teknologi digital.

Penggerak Budaya Nusantara (PBN) menggelar pentas budaya tentang harmoni Indonesia.
Foto: Dok PBN
Penggerak Budaya Nusantara (PBN) menggelar pentas budaya tentang harmoni Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI bekerja sama dengan Penggerak Budaya Nusantara melaksanakan Pentas dan Dialog Budaya di Graha Timah Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Kamis (6/9) malam. Acara tersebut mengusung tema “Harmoni Indonesia: Toleransi dalam keberagaman untuk mewujudkan cita-cita kebhinnekaan."

“Rangkaian acara Harmoni Indonesia bertujuan untuk melestarikan budaya serta membumikan nilai-nilai dasar Pancasila dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetap satu jua, kepada masyarakat melalui pentas dan dialog budaya,” kata Pembina Penggerak Budaya Nusantara (PBN), KH Ahmad Sugeng Utomo, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (7/9).

Selain itu, ia menambahkan, acara tersebut juga dinilai sangat penting untuk mempersatukan masyarakat di era teknologi digital yang rentan dengan informasi hoaks dan radikalisme.

“Harmoni Indonesia kita jadikan sebagai wadah untuk menyosialisasikan gerakan anti-hoaks dan radikalisme kepada masyarakat,” tuturnya.

Tokoh yang akrab dipanggil Gus Ut itu menyebutkan, acara dimulai dengan penampilan grup musik akustik Gemma Harmoni UBB dan dilanjutkan tarian yang dibawakan oleh UKM Tari Dharmamigena UBB untuk menyambut tamu undangan dan masyarakat yang hadir.

Acara selanjutnya adalah sambutan dari Gubernur Bangka Belitung yang diwakili oleh Dr Sudarman MMSi dari Kadis Kominfo Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kemudian, dilanjutkan dengan hiburan lagi yang diisi oleh kesenian pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate dan tari Kreasi Selayang Pandang dari UKM Tari Dharmamigena UBB.

Selepas pementasan beberapa budaya asli Indonesia, acara dilanjutkan dengan dialog budaya yang mengupas tema "Toleransi dalam Keberagaman untuk Mewujudkan Cita-Cita Kebhinekaan”. Dialog tersebut menampilkan narasumber Drs Gun Gun Siswadi MSi (staf khusus Komunikasi dan Media Massa Menkominfo RI), Wali Kota Pangkalpinang yang diwakili oleh Dr Eti Fahriati dari Kadis Pendidikan dan Budaya, dan KH Ahmad Sugeng Utomo.

Setelah itu, pembacaan deklarasi Anti-Hoax yang dipimpin oleh Norul Hidayat dari Kasub Dit Binpolmas Polda Bangka Belitung dan diikuti oleh seluruh peserta yang hadir.

Acara dilanjutkan lagi dengan hiburan dari Grup Komedi Gawe Gile yang sudah dikenal oleh masyarakat Bangka Belitung. “Rangkaian acara Harmoni Indonesia ini ditutup dengan doa bersama untuk negeri yang dipimpin oleh Nasrudin SSos dari Perwakilan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Bangka Belitung,” ujar KH Ahmad Sugeng Utomo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement