Jumat 07 Sep 2018 12:25 WIB

Garuda: Kenaikan Tarif Pesawat Bisa Selamatkan Industri

Kenaikan bahan bakar dan nilai tukar mempengaruhi industri penerbangan.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Garuda Indonesia
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury berharap adanya kenaikan Tarif Batas Bawah (TBB) oleh pemerintah. Kenaikan TBB perlu dilakukan karena adanya kenaikan dari bahan bakar minyak.

"Memang kalau kita lihat saat ini dibandingkan tahun sebelumnya, minyak dunia meningkat 50 persen dan ditambah pelemahan rupiah," katanya saat ditemui di Garuda City Center, Kamis (6/9).

Terkait pelemahan rupiah, ia melanjutkan, sebanyak 75 persen operasional maskapai Indonesia ini adalah dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Menurutnya, dengan adannya kenaikan TBB akan membantu industri maskapai di tanah air.

Melihat rute domestik Garuda Indonesia, pertumbuhan dengan angka rupiah sebanyak enam persen hingga 7,5 persen. Namun secara dolar AS, kata dia, pelaporan Garuda Indonesia dalam mata uang tersebut terlihat mengalami penurunan 1-1,5 persen.

"Kalau kita di Garuda karena memang sebagian besar biaya selalu melakukan hedging dan juga mengelola kondisi tersebut secara akunting sendiri, sebetulnya pengaruh tidak ada karena pelaporan kita dengan dolar AS," ujarnya.

Pahala menggambarkan, kenaikan Rp 1.000 bisa berdampak cukup besar bagi Garuda. Sebab, total biaya operasional maskapai pelat merah ini 75 persennya adalah dalam mata uang dolar AS.

"Kurang lebih 5 persen tanpa biaya on top of date dan harga minyak dunia yoy naik 50 persen," kata Pahala.

Diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menaikkan tarif batas bawah tiket maskapai penerbangan. Tarif batas bawah tiket maskapai penerbangan akan dinaikkan dari 30 persen menjadi 35 persen. Sebelumnya, Asosiasi Maskapai Nasional atau Indonesia National Air Carries Association (INACA) mengusulkan kenaikkan tarif batas bawah tiket penerbangan menjadi 40 persen dari tarif batas atas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement