REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANERO -- Calon utama dalam pemilihan presiden Brasil dalam kondisi serius, tapi stabil setelah ditikam oleh seorang penyerang dalam satu pertemuan terbuka Kamis (6/9). Peristiwa tersebut membuat kampanye yang sudah kacau menjadi makin kacau.
Anggota Kongres Jair Bolsonaro, tokoh kontroverial dari kubu sayap-kanan, selama bertahun-tahun telah membuat marah banyak rakyat Brasil karena komentarnya yang menyulut perpecahan. Kendati begitu, sebagai capres ia memiliki pendukung di kalangan pemilih konservatif.
Menurut Dr Luiz Henrique Borsato yang mengoperasi Bolsonaro, diperlukan waktu berbulan-bulan sampai Bolsonaro benar-benar pulih. Ia akan menghabiskan waktu setidaknya satu pekan di rumah sakit.
"Luka bagian dalam tubuhnya parah dan itu membuat nyawa pasien terancam," kata Borsato, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (6/9).
Ia menambahkan, tantangan serius sekarang ialah mencegah terjadinya infeksi yang dapat mengakibatkan usus Bolsonaro bocor.
Serangan terhadap Bolsonaro (63) adalah peristiwa dramatis dalam apa yang sudah menjadi proses pemilihan umum yang paling tak bisa diramalkan di Brasil sejak negeri tersebut kembali ke demokrasi tiga dasawarsa lalu.
Penyelidikan korupsi telah menjebloskan sejumlah politikus dan pengusaha tangguh ke dalam penjara dalam beberapa tahun belakangan ini.
Ada kekhawatiran bahwa kerusuhan dapat berkobar di seluruh Brasil pada Jumat (7/9), saat negara itu merayakan hari kemerdekaannya. Pesaing Bolsonaro membekukan kegiatan kampanye mereka untuk Jumat.
Dampak pemilihan umum
Di bawah hukum kampanye Brasil, koalisi kecil yang dipimpin oleh Bolsonaro nyaris tak memiliki waktu kampanye melawan calon pemerintah. Oposisi sangat mengandalkan media sosial dan pertemuan terbuka di seluruh negeri tersebut untuk menghimpun dukungan. Jika Bolsonaro tak bisa keluar ke jalan, itu dapat membahayakan kampanyenya.
Tapi Flavio Bolsonaro, putra calon itu, pada Jumat pagi mengatakan di luar rumah sakit tempat ayahnya dirawat bahwa ia sadar dan serangan tersebut adalah dorongan politik.
"Saya cuma ingin mengirim pesan kepada para penjahat yang berusaha menghancurkan hidup seorang pria keluarga, seorang yang menjadi harapan jutaan warga Brasil: Kalian baru saja memilih dia sebagai presiden. Ia akan menang dalam babak perama," kata Flavio Bolsonaro.
Bolsonaro, pensiunan kapten Angkatan Darat, telah lama mengkritik keras penanganan keamanan masyarakat di Brasil. Menurut data statistik PBB, Brasil memiliki lebih banyak pembunuhan dibandingkan dengan negara lain manapun.