Jumat 07 Sep 2018 14:31 WIB

Pertamina Klaim Seluruh SPBU di Gorontalo Sudah Terapkan B20

Kebijakan B20 berlaku mulai 1 September.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax ke kendaraan konsumen di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Senin (2/7).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax ke kendaraan konsumen di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Senin (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Implementasi biodiesel 20 persen atau B20 semua sektor sudah berlaku sejak 1 September 2018. Pertamina cabang Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) pun mengklaim telah menerapkan kebijakan tersebut.

Branch Manager Pertamina Suluttenggo Daniel Alhabsy mengatakan, setiap solar yang disalurkan di Gorontalo dan sekitarnya saat ini sudah B20. "Dari pemerintah begitu, maka kita ikuti apa kata pemerintah," ujarnya saat ditemui di Gorontalo Utara, Kamis, (6/9).

Ia menjelaskan, program B20 sudah diimplementasikan di Gorontalo dan sekitarnya sejak 1 September. "Sesuai dengan ketetapan pemerintah," katanya.

Kini ada sekitar 30 penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) atau SPBU di wilayah Gorontalo yang luasnya sekitar 12 ribu kilometer. Sementara di Gorontalo Utara, hanya ada lima penyalur BBM, satu di antaranya merupakan lembaga penyalur BBM satu harga yang baru diresmikan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).

"Melalui lembaga penyalur BBM satu harga, pemerintah coba membuat keadilan sosial bagi seluruh masyarakat bisa benar-benar terwujud," ujar Daniel.

Menurutnya, meski lembaga penyalur BBM satu harga tersebut masih sederhana, namun perlahan akan dibuat tampilan lebih modern.

"Mulai sekarang, seluruh masyarakat bisa nikmati harga BBM sama seperti di kota," ujar Daniel. Sebagai informasi, dalam program BBM satu harga, harga premium per liter sebesar Rp 6.450 sedangkan solar sebesar Rp 5.150 per liter.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement