Anak-anak bermain di aliran Sungai Ciliwung yang tercemar oleh sampah di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta, Jumat (7/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Anak-anak bermain di dekat Sungai Ciliwung yang tercemar oleh sampah di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta, Jumat (7/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Sejumlah sampah plastik tersangkut di akar pohon yang terdapat pada aliran Sungai Ciliwung di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta, Jumat (7/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Anak-anak bermain di aliran Sungai Ciliwung yang tercemar oleh sampah di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta, Jumat (7/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Anak-anak bermain di dekat Sungai Ciliwung yang tercemar oleh sampah di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta, Jumat (7/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengungkapkan, 61 persen aliran sungai di DKI Jakarta tercemar berat sejak tahun 2014. Sumber pencemaran berasal dari limbah domestik dan industri.
Advertisement